REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Munculnya sejumlah kejadian perang sarung atau tawuran saat bulan Ramadhan ini membuat prihatin Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Wali Kota meminta para ketua RT dan RW bergerak melakukan upaya pencegahan di wilayahnya masing-masing.
“Kami telah mengimbau kepada ketua RT dan RW, antisipasi, jangan sampai perang sarung terulang kembali,” kata Fahmi di hadapan para ketua RT dan RW wilayah Kecamatan Warudoyong, saat kegiatan di Aula Politeknik Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Menurut Fahmi, para ketua RT dan RW berperan penting karena merupakan garda terdepan pemerintah di tengah masyarakat. Ia mengatakan, para ketua RT dan RW bisa menguatkan komunikasi dengan warga, seperti lewat aplikasi pesan, untuk mengontrol keberadaan anak-anak agar tidak terlibat kegiatan negatif, seperti perang sarung.
Sebagai upaya antisipasi, Fahmi pun meminta para ketua RT dan RW menggerakkan kegiatan ronda malam pada bulan Ramadhan ini. Selain mencegah kasus kenakalan remaja, seperti perang sarung atau tawuran, juga mengantisipasi tindak kriminalitas.
Menurut Fahmi, aparat kewilayahan bisa mengecek lokasi tempat anak-anak berkumpul atau tempat yang rawan perang sarung. Kegiatan itu bisa dilakukan bersinergi dengan personel Polri dan TNI di kewilayahan. “Mari para RT, RW, waspada perang sarung, jaga wilayah kita,” kata Fahmi.
Fahmi mengatakan, Pemerintah Kota Sukabumi bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga berupaya mengingatkan semua elemen masyarakat untuk mencegah tindak kekerasan, seperti perang sarung atau tawuran. Upaya tersebut disampaikan dalam momen shalat Tarawih keliling (Tarling).
Camat Warudoyong, Ratna Hermayanti, mengatakan, pihak kecamatan siap berkolaborasi dengan para ketua RT dan RW dalam mencegah perang sarung atau tawuran. Upaya tersebut berkoordinasi dengan aparat keamanan Polri dan TNI.