Rabu 29 Mar 2023 04:46 WIB

Pressuniv Gandeng NPC Kembangkan Moulding Competency Center

Moulding Competency Center akan digunakan mahasiswa program studi Teknik Mesin

President University (Presuniv) bekerja sama dengan PT Nirwana Persada Cipta terkait moulding competency center. Adapun mesin injection moulding machine (NPC 160) ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kapasitas produksinya yang terbilang besar.
Foto: dok Presuniv
President University (Presuniv) bekerja sama dengan PT Nirwana Persada Cipta terkait moulding competency center. Adapun mesin injection moulding machine (NPC 160) ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kapasitas produksinya yang terbilang besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President University (Presuniv) bekerja sama dengan PT Nirwana Persada Cipta terkait moulding competency center. Adapun mesin injection moulding machine (NPC 160) ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kapasitas produksinya yang terbilang besar.

Rektor Presuniv Chairy mengatakan melalui kolaborasi ini akan semakin banyak kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat, yang bisa dilakukan oleh Presuniv.

“Adanya mesin ini, akan bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi para mahasiswa, khususnya dari Prodi Teknik Mesin, dan secara umum Fakultas Teknik, terutama dalam hal keterampilan injection moulding yang berbasis plastik,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (28/3/2023).

Diharapkan NPC 160 dapat digunakan secara produktif baik oleh Presuniv maupun masyarakat, sehingga dapat bersama-sama menyusun langkah yang strategis guna mengembangkan moulding competency center yang berbasis plastik.

Sementara itu Direktur Nirwana Persada Cipta Fauzi Iskandar menambahkan kerja sama ini dengan Fakultas Teknik, khususnya Prodi Teknik Mesin, sudah digagas sejak setengah tahun silam.

“Kami memiliki visi yang sama dengan Presuniv, yakni ingin memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa sebagai generasi masa depan, salah satunya memberi pengalaman praktis dalam bidang plastic injection moulding. Keterampilan mengoperasikan mesin semacam ini banyak dibutuhkan oleh kalangan industri,” ucapnya.

Fauzi Iskandar yang sudah menekuni industri plastik selama sekitar 20 tahun, mengamati bahwa sejauh ini dia belum melihat adanya lembaga yang bergerak dalam bidang pelatihan plastic injection moulding.

“Itu sebabnya saya bermimpi suatu saat harus  ada lembaga yang memberikan pelatihan tersebut,” ucapnya.

Direktur Teknik Fabrication Laboratory (Fablab) Nanang Ali Sutisna menjelaskan selain digunakan pelatihan mahasiswa dan masyarakat, dengan kapasitas produksinya yang lumayan besar, mesin NPC 160 bisa dikomersialisasikan.

“Adanya mesin tersebut, kami juga siap mencetak berbagai produk plastik kemasan sesuai dengan permintaan customer,” ucapnya.

Nanang Ali Sutisna memaparkan sekilas cara kerja mesin injection moulding yang membutuhkan bahan baku berupa biji plastik. Biji-biji plastik itu dimasukkan ke dalam mesin untuk dipanaskan pada suhu tertentu sampai meleleh. 

Setelah meleleh, plastik cair tersebut kemudian diinjeksikan ke dalam mesin cetak (moulding). Plastik cair yang telah dicetak tersebut kemudian akan didiamkan selama beberapa waktu sampai mendingin dan bentuknya tidak berubah. Setelah itu, plastik tersebut dikeluarkan dari mesin cetak dalam bentuk produk jadi.

Injection Moulding Machine (NPC 160) tersebut dapat dioperasikan secara manual, semi-otomatis, dan otomatis. Nanang membeberkan, selama cetakan dirancang dengan wajar, mesin injeksi dapat bekerja secara otomatis dari injeksi ke pencetakan dan keluar dalam bentuk produk jadi. 

Saat ini industri plastik sudah memainkan peranan yang sangat penting dalam baik perekonomian nasional maupun internasional. Industri plastik kini menjadi pendukung utama bagi industri-industri lainnya, seperti industri makanan dan minuman, medis dan farmasi, kosmetik, elektronik, pertanian, otomotif, konstruksi dan masih banyak lagi bidang industri lainnya.

Hal ini menunjukkan kian meluasnya penggunaan plastik berbagai produk industri.

Contohnya, industri otomotif semakin banyak menggunakan plastik berbagai komponennya karena banyak bagian interior kendaraan yang kini menggunakan plastik, juga digunakan untuk mengganti komponen yang terbuat dari baja.

Penggunaan plastik ini dinilai lebih menguntungkan, karena dapat menurun bobot kendaraan dan lebih tahan karat ketimbang baja. Plastik juga kian banyak digunakan dalam industri elektronika.

Semakin banyak produk elektronik, seperti TV, radio, komputer dan berbagai perangkat elektronik lainnya komponennya terbuat dari plastik. Maka semakin meluasnya industri pengguna, permintaan akan plastik bisa terus berkembang dan meluas.

“Jadi, plastik tak hanya dijadikan sebagai bahan untuk mengemas produk,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement