Rabu 29 Mar 2023 10:40 WIB

Kondisi Rumput Dinilai Jadi Salah Satu Sebab Kekalahan Spanyol dari Skotlandia

Ini kemenangan perdana Skotlandia atas Spanyol di semua ajang sejak 1984.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pemain belakang Osasuna dan timnas Spanyol, David Garcia.
Foto: AP/Alvaro Barrientos
Pemain belakang Osasuna dan timnas Spanyol, David Garcia.

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Spanyol pulang dari lawatan ke markas Skotlandia, Stadion Hampden Park, dengan tangan hampa. La Furia Roja dibekap tim tuan rumah, 0-2, dalam laga kedua penyisihan Grup A babak kualifikasi Piala Eropa (Euro) 2024, Rabu (29/3/2023) dini hari WIB.

Dua gol Skotlandia ke gawang Spanyol diborong oleh Scott McTominay. Membuka keunggulan Skotlandia pada menit ketujuh, gelandang bertahan Manchester United itu mencetak gol keduanya sekaligus memastikan kemenangan atas Spanyol pada menit ke-51. Dua gol McTominay itu pun mengantarkan Skotlandia memetik kemenangan bersejarah atas Spanyol.

Baca Juga

Ini menjadi kemenangan perdana Skotlandia atas Spanyol di semua ajang sejak 1984 silam. Pada sepanjang sejarah pembentukan tim nasional, Skotlandia tercatat hanya mampu memetik tiga kemenangan atas La Furia Roja. Di sisi lain, hasil ini menjadi torehan minor buat La Furia Roja.

Ini menjadi kekalahan pertama timnas Spanyol di babak kualifikasi Piala Eropa sejak 2014 silam. Selain itu, ini juga menjadi kekalahan dengan margin dua gol pertama yang dialami La Furia Roja di pentas Piala Eropa sejak 2016 silam. Pun dengan kegagalan tim besutan Luis de la Fuente bertahan di jalur kemenangan usai membungkam Norwegia, 3-0, di laga pembuka penyisihan Grup A.

Bek tengah timnas Spanyol, David Garcia, menilai, kondisi rumput di lapangan Stadion Hampden Park, yang dinilai terlalu panjang, menyulitkan La Furia Roja untuk bisa tampil maksimal di laga tersebut. Kendati begitu, Garcia menegaskan, ini bukan alasan ataupun pembenaran terkait kekalahan itu.

''Kami sudah menyaksikan, rumput di lapangan terlalu tinggi. Kondisi itu menyulitkan kami. Namun, kami tidak bisa menggunakan hal itu sebagai alasan. Kami harus melihat diri kami sendiri dan memperbaiki kesalahan kami di laga itu,'' ujar Garcia seperti dikutip Marca, Rabu (29/3/2023).

Laga ini sebenarnya menjadi spesial buat bek tengah Osasuna tersebut. Laga ini menjadi debut Garcia bersama La Furia Roja. Dalam usia 29 tahun dan 42 hari, Garcia menjadi pemain bertahan tertua yang melakoni debut bersama timnas Spanyol sejak Javi Navarro pada November 2006 silam.

Kendati senang dengan kesempatan dari pelatih Luis de la Fuente melakoni debut bersama timnas Spanyol, Garcia turut mengungkapkan kekecewaan atas hasil di laga ini.

''Saya senang dengan debut ini, tapi kekalahan ini terasa begitu sulit. Mereka mencetak dua gol ke gawang kami. Kami harus bisa belajar dan mengambil hal positif dari laga ini. Saya merasa cukup nyaman. Mungkin butuh adaptasi pada awal laga, tapi secara perlahan, saya bisa mengikuti ritme permainan,'' kata Garcia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement