Rabu 29 Mar 2023 14:09 WIB

Perbandingan Susu Organik dan Susu Biasa, Mana yang Lebih Sehat?

Banyak orang membeli susu organik karena dianggap punya nutrisi lebih unggul.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Susu (ilustrasi). Membandingkan nutrisi pada susu organik dan susu biasa. Apakah susu organik lebih bernutrisi?
Foto: Flickr
Susu (ilustrasi). Membandingkan nutrisi pada susu organik dan susu biasa. Apakah susu organik lebih bernutrisi?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu sapi identik sebagai andalan saat sarapan.  Mengingat susu masih menjadi andalan konsumsi sehari-hari, haruskah memilih susu organik dibandingkan susu biasa?

Agar bisa menghasilkan susu sapi yang dikategorikan organik, ada beberapa hal yang menentukannya. Tidak seperti produksi susu biasa, peternakan sapi perah organik harus mengikuti kriteria khusus. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) kriteria tersebut yakni:

Baca Juga

-Sapi organik tidak boleh diberikan hormon pertumbuhan atau antibiotik (kecuali jika hewan tersebut sakit)

-Pakan harus 100 persen organik

-Sapi memiliki akses ke padang rumput setidaknya 120 hari setahun

-Produsen susu diperbolehkan merawat sapi yang sakit dengan antibiotik atau obat lain. Namun sapi yang dirawat tidak lagi dianggap organik dan harus dijual ke fasilitas non-organik.

Haruskah khawatir tentang antibiotik dalam susu biasa? Pada akhirnya, susu yang dibeli di gerai, baik itu organik atau biasa telah dijamin benar-benar bebas antibiotik. Menurut Mississippi State University Extension, USDA tidak mengizinkan susu yang dites positif mengandung residu antibiotik untuk dijual. Jadi susu organik dan non-organik yang beredar di pasaran telah dijamin bebas dari antibiotik. Begitu juga terkait tingkat pestisida yang aman.

Nutrisi susu organik versus susu biasa

Banyak orang membeli susu organik karena dianggap punya nutrisi lebih unggul. Namun, penelitian menunjukkan anggapan itu belum tentu sepenuhnya benar.

Menurut studi pada 2016 di British Journal of Nutrition, susu organik memiliki lebih banyak vitamin E, zat besi, dan lemak tak jenuh ganda yang sehat (terutama omega-3). Akan tetapi juga lebih rendah yodium dan selenium.

Tetap saja, susu bukan sumber vitamin E atau zat besi yang signifikan, jadi sebaiknya orang bisa mendapatkan nutrisi tersebut dari makanan kaya vitamin E, seperti almond dan biji bunga matahari. Atau dari makanan kaya zat besi seperti kacang dan salmon.

Studi British Journal of Nutrition menemukan bahwa susu organik lebih tinggi asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung. Susu skim atau rendah lemak menghilangkan lemak selama proses pembuatan, jadi hanya susu murni yang mempertahankan profil asam lemak.

Namun itu bukan berarti lebih baik memilih susu murni organik. Susu murni tidak bernutrisi lebih baik dibandingkan susu skim. Sebuah studi pada 2017 di jurnal Beverages menyimpulkan bahwa minum susu organik daripada susu biasa tidak memberikan manfaat kesehatan yang substansial.

Terlebih lagi, susu organik dan biasa diperkaya dengan vitamin D, seperti yang dipersyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). Jadi seseorang pasti mendapatkan nutrisi penting ini dari jenis susu sapi apa pun yang dipilih, yang mungkin tidak didapat dari minuman non susu. 

Susu organik memiliki label harga lebih mahal karena peternakan sapi perah organik memiliki biaya lebih tinggi dalam hal pakan ternak dan biaya sertifikasi organik.  menurut Mississippi State University Extension.

Kesimpulan

Tidak ada perbedaan nutrisi yang signifikan antara susu organik dan biasa. Baik susu organik maupun non-organik sepenuhnya bebas antibiotik. USDA memastikan bahwa residu pestisida yang tertinggal dalam sus, jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement