REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal Terpadu Pulo Gebang Jakarta Timur memprediksi jumlah pemudik pada masa angkutan Lebaran 2023 mencapai 10.000 orang. "Kalau untuk keberangkatan itu H-3 puncaknya tanggal 19 atau 20, kalo di sini prediksi awal 7.000-10.000 penumpang," kata Kasubbag Tata Usaha UP Terminal Terpadu Pulo Gebang Junaedi saat ditemui ANTARA di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (29/3/2023).
Angka tersebut diperkirakan meningkat dua kali lipat dari masa angkutan lebaran 2022 karena COVID-19sudah longgar. Lebih lanjut, kata Junaedi, Terminal Terpadu Pulo Gebang akan mempersiapkan bus cadangan sebagai tambahan jika jumlah pemudik 2023 membludak.
"Kalau dari kami sendiri 7 sampai 10 ribu itu sudah optimis karena dua kali lipatnya dari lebaran kemarin (2022). Sekarang kan baru-baru ini nih dibuka, perkembangan setelah pandemi, mereka juga penyesuaian masuk, operator-operator masuk, sambil lihat kondisi penumpang," ujar Junaedi.
"Pada saat puncaknya nanti h-3 kira-kira tanggal 19 itu disiapkan. Seandainya membludak misal 10 ribu, eh ternyata 13 sampai 15 ribu langsung dilakukan bus tambahan dari uji kelayakan kendaraan atau pra ramp check bus pariwisata," tambah Junaedi.
Adapun tambahan perusahaan otobus (PO) jika jumlah pemudik mencapai 10.000 direncanakan sekitar 800 bus per hari.
"Jadi kalo PO kita rencanakan kalau 10.000 pemudik tadi ya paling 800 sampai 1.000-an mungkin seharinya ya itu sudah siap disini. Paling naiknya di situ, kalo kemarin 300 sampai 400 bus pulang pergi jadi 800, kalau sekarang mungkin 500 bus, 1.000 pulang pergi. Itu sudah perkembangan yang baik mengawali setelah pandemi," jelas Junaedi.
Adapun tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang paling diminati yaitu tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Bus-bus AKAP tiket yang diminati tentunya Jawa. Jawa disini tuh Jawa tengah dan Jawa timur favoritnya. Kalau Jawa Tengah itu Semarang, Solo, Jogja, itu 3 tempat jadi favorit. Kalau Jawa Timur itu Surabaya dan Madura," ujar Junaedi.