Rabu 29 Mar 2023 18:33 WIB

Ahli Gizi Ingatkan Pentingnya Pola Makan Gizi Seimbang saat Berpuasa

Pola gizi seimbang tetap konsumsi karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedoman gizi seimbang atau PGS (ilustrasi). Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Azizah Ajeng Pratiwi mengingatkan masyarakat Muslim yang menjalankan puasa Ramadhan untuk tetap menjaga dan menerapkan pola gizi seimbang.
Foto: www.freepik.com
Pedoman gizi seimbang atau PGS (ilustrasi). Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Azizah Ajeng Pratiwi mengingatkan masyarakat Muslim yang menjalankan puasa Ramadhan untuk tetap menjaga dan menerapkan pola gizi seimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Azizah Ajeng Pratiwi mengingatkan masyarakat Muslim yang menjalankan puasa Ramadhan untuk tetap menjaga dan menerapkan pola gizi seimbang. Pola gizi seimbang yang dimaksud adalah dengan tetap mengkonsumsi karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah, dan air secara proporsional, saat buka puasa hingga sahur.

Meski demikian, lanjut Azizah, bukan berarti saat sahur seseorang harus makan dengan porsi lebih banyak dengan harapan bisa kenyang lebih lama. Ia menyarankan warga Muslim yang berpuasa untuk tetap makan secukupnya saat sahur. Agar bisa kenyang lebih lama dan tubuh tetap prima, kata dia, yang harus diperhatikan adalah pemilihan bahan makanan yang tepat.

"Kita bisa memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Contohnya, beras merah dan roti gandum. Itu biasa kita sebut dengan makanan berkarbohidrat kompleks, yang mana itu bisa membuat kenyang lebih lama dan lebih baik untuk tubuh karena tidak meningkatkan kadar gula darah secara cepat," kata Azizah, Rabu (29/3/2023).

Selain itu, sambungnya, saat sahur seseorang juga disarankan mengkonsumsi sayur dan buah serta lauk-pauk dengan protein tinggi, seperti ayam dan telur. Menurutnya, konsumsi sayur dan buah bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan serat, sedangkan sumber protein yang baik dan cukup bisa menjaga metabolisme pada tubuh saat berpuasa.

Dosen pengampu mata kuliah Metabolisme Gizi Mikro itu menambahkan, pada saat berbuka, mereka yang berpuasa juga sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Biasanya, kata dia, mereka yang berpuasa akan kalap dan makan berlebih setelah berpuasa seharian. Padahal, lanjut Azizah, perilaku tersebut tidak baik untuk tubuh.

"Porsi makan secukupnya dan ditingkatkan perlahan-lahan. Tidak langsung makan besar. Kita bisa lebih dulu minum air putih dan kurma, karena kurma mengandung serat tinggi dan kadar gulanya cukup baik untuk mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa hampir 14 jam," kata dia.

Azizah melanjutkan, hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan saat berpuasa adalah menjaga asupan cairan. Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan cairan sama sekali selama hampir 14 jam. Oleh sebab itu, cairan tubuh harus terpenuhi minimal 8 gelas, jika satu gelas berukuran 250 mililiter.

"Bagaimana pengaturan cairannya? bisa dipenuhi dengan 2 gelas saat buka, 4 gelas saat malam hari, dan 2 gelas saat sahur," kata Azizah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement