REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur pelaksana Tottenham Hotspur Fabio Paratici mungkin harus mundur dari jabatannya saat ini setelah FIFA memperluas larangan terlibat di sepak bola yang dijatuhkan otoritas sepak bola Italia. Paratici dijatuhi hukuman larangan selama 30 bulan pada bulan Januari setelah mantan klubnya, Juventus, dinyatakan bersalah atas tuduhan laporan keuangan palsu.
Pria berusia 50 tahun itu menjabat sebagai direktur olahraga dan direktur pelaksana di Juventus sebelum bergabung dengan Tottenham pada Juni 2021. Paratici dan Juventus telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Larangan awal Paratici hanya berlaku untuk sepak bola Italia, yang berarti dia dapat terus bekerja di Tottenham. Namun, larangan yang diperluas itu terjadi saat Tottenham mencari manajer baru menyusul kepergian Antonio Conte.
Conte meninggalkan Spurs pada Ahad (26/3/2023) saat klub berada di urutan keempat di klasemen Liga Primer Inggris. Namun Spurs telah tersingkir dari Liga Champions dan Piala FA dalam beberapa pekan terakhir.
Paratici mengatakan kepada laman resmi klub pada Selasa bahwa ia dan klub "fokus" untuk bergerak maju dan mencari pengganti Conte.
"FIFA dapat mengonfirmasi bahwa menyusul permintaan dari FA Italia (FIGC), ketua komite disiplin FIFA telah memutuskan untuk memperluas sanksi yang dijatuhkan oleh FIGC kepada beberapa ofisial sepak bola yang berlaku di seluruh dunia," demikian bunyi pernyataan dari badan sepak bola dunia tersebut.
Seluruh dewan klub Juventus, termasuk presiden Andrea Agnelli dan wakil presiden Pavel Nedved, mengundurkan diri pada bulan November saat penyelidikan polisi terhadap aktivitas transfer klub berlanjut.
Juventus kemudian dijatuhi hukuman pengurangan 15 poin oleh FIGC pada Januari. Raksasa Serie A itu dituduh memperbaiki neraca keuangan mereka dengan keuntungan artifisial dari transfer klub.