Kamis 30 Mar 2023 05:51 WIB

Kenali Tanda Microsleep yang Jadi Penyebab Banyak Kecelakaan, Jangan Anggap Remeh

Istilah microsleep mengacu pada periode tidur singkat hanya beberapa detik.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang sedang mengemudikan mobil (ilustrasi). Saat mengendarai, seseorang terkadang mengalami microsleep yang dapat membahayakan keselamatan.
Foto: www.freepik.com
Seseorang sedang mengemudikan mobil (ilustrasi). Saat mengendarai, seseorang terkadang mengalami microsleep yang dapat membahayakan keselamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsleep atau tidur sejenak selama beberapa detik bisa menjadi bahaya yang menyebabkan kecelakaan fatal. Tiap tahun, ratusan orang meninggal akibat microsleep.

Menurut pakar, istilah microsleep mengacu pada periode tidur yang sangat singkat. Diukur dalam hitungan detik bukan menit atau jam.

Baca Juga

Tidur dalam hitungan detik bisa menyebabkan kecelakaan jika Anda sedang berkendara. Anda perlu mewaspadai tanda-tanda utama. Di antaranya adalah jika mata Anda sangat berat lalu tiba-tiba terkejut dan gerakan Anda tersentak-sentak, atau kepala Anda bergerak tanpa sadar.

Tanda peringatan lainnya termasuk jika Anda sering menguap, menggosok mata, tiba-tiba menggigil, atau merasakan keinginan kuat untuk bergerak. Itu adalah tanda terakhir Anda harus menuju tempat terdekat yang dapat Anda singgahi atau parkir dan tidur sebentar. Anda bisa melanjutkan perjalanan setelah istirahat 10 hingga 20 menit.

Jika Anda sedang dalam perjalanan yang lebih panjang, ada baiknya merencanakan istirahat pertama paling lambat setelah dua jam mengemudi. Risiko microsleep sangat tinggi jika Anda mengemudi pada waktu yang salah.

Pada dasarnya orang cenderung mulai lelah antara pukul 02.00 dan 05.00 pagi atau sekitar pukul 14.00 siang. Namun, itu bisa bervariasi pada tiap orang.

“Ada baiknya Anda memahami ritme khusus sendiri dan menjauhi jalan saat Anda cenderung merasa lelah,” kata Dewan Keselamatan Lalu Lintas Jerman (DVR), dilansir Borneo Bulletin, Selasa (28/3/2023).

Beberapa orang merasa lebih lelah pada malam hari sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama untuk bangun pada pagi hari. Mereka yang biasanya bangun tidur pagi, cenderung lebih mengantuk pada sore dan malam hari.

Oleh karena itu, mereka harus berjalan-jalan pada sore hari untuk menghirup udara segar sebelum memulai perjalanan. Di sisi lain, ada mereka yang lebih terjaga pada malam hari tetapi cenderung kurang tidur pada pagi hari.

Jika Anda bukan orang yang suka bangun pagi, pastikan untuk menyisihkan banyak waktu di pagi hari untuk bangun dengan benar. Data statistik dari Jerman menunjukkan mayoritas kecelakaan akibat kelelahan terjadi antara pukul 06.00 dan 08.00 pagi dan antara pukul 02.00 dan 16.00 sore.

Di Amerika Serikat (AS), setidaknya 600 orang meninggal setiap tahun akibat mengantuk saat mengemudi. Kapan pun Anda terpengaruh, kelelahan adalah masalah yang harus ditanggapi dengan sangat serius.

Saat sangat lelah, tidak hanya konsentrasi yang menurun, tetapi juga kemampuan untuk bereaksi. Jika Anda sering merasa lelah, pertimbangkan untuk berbagi mobil. Dengan begitu, jika energi atau perhatian Anda mulai menurun, Anda dapat membiarkan orang lain mengemudi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement