Kamis 30 Mar 2023 09:38 WIB

Jamaah Masjidil Haram Diterima dalam Lebih dari 50 Bahasa

Jamaah dibantu untuk mengakses dan memanfaatkan layanan Masjidil Haram.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Umat muslim melakukan Sai di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023). Jamaah Masjidil Haram Diterima dalam Lebih dari 50 Bahasa
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Umat muslim melakukan Sai di Masjidill Haram, Makkah, (22/2/2023). Jamaah Masjidil Haram Diterima dalam Lebih dari 50 Bahasa

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci yang diwakili oleh Departemen Bimbingan Tata Ruang Administrasi Umum Bahasa dan Terjemahan, terus menerima dan menyambut pengunjung dalam berbagai bahasa internasional di bawah inisiatif 'We Welcome You in Your Language'.

Dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (29/3/2023), hal ini dianggap sebagai kontribusi keramahan pengunjung yang begitu baik untuk melakukan ritual mereka. Selain itu juga memperkaya pengalaman mereka dengan kemudahan dan kenyamanan selama Bulan Suci Ramadhan.

Baca Juga

Deputi Jenderal Presiden untuk Penerjemahan dan Teknis Ahmed Bin Abdulaziz Al-Hamidi mengatakan, pemerintah selalu menyambut para tamu Masjidil Haram dengan kebaikan di koridor dan halaman Masjidil Haram.

Para pengunjung diterima dalam berbagai bahasa mereka diperkenalkan dengan layanan utama yang disediakan oleh kepresidenan. Selain itu, mereka dibantu untuk mengakses dan memanfaatkannya dalam lebih dari 50 bahasa internasional.

Di samping itu, Kementerian Pendidikan pada Senin (27/3/2023) meluncurkan prakarsa musiman selama bulan suci Ramadhan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram, salah satu prakarsa semacam itu memerlukan Bader Scout Center melakukan 60 ribu jam kerja sukarela selama Ramadhan.

Pekerjaan ini dilakukan bekerja sama dengan Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci dan pasukan keamanan, yang mencakup semua jalur lapangan. Lebih dari 250 pramuka akan membantu pengunjung di Masjidil Haram, di berbagai halamannya dan di jalan menuju ke sana.

Tim relawan dari Bader Center memulai kerja sukarela mereka setelah sholat Ashar dan berlanjut hingga tengah malam. Program mereka termasuk membagikan kurma dan kopi kepada orang-orang yang berpuasa di area tawaf saat berbuka puasa.

Pramuka juga memandu jamaah di dalam Masjidil Haram setelah mengikuti kursus tertentu yang ditetapkan oleh pasukan keamanan masjid, di pintu masuk tawaf dan sai. Hal ini dilakukan untuk membantu mengatur keramaian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement