Kamis 30 Mar 2023 11:36 WIB

PM China Serukan Dunia Jaga Stabilitas Industri dan Rantai Pasokan

China akan mengambil porsi lebih dari sepertiga pertumbuhan ekonomi dunia.

Seorang penjaga keamanan yang mengenakan masker berdiri di dekat bendera China di depan sebuah toko di jalan perbelanjaan pejalan kaki di Beijing, Kamis, 10 Oktober 2019. 6 Oktober 2022 (ilustrasi). Perdana Menteri Li Qiang menyerukan kepada komunitas internasional untuk menegakkan multilateralisme dan menjaga stabilitas industri dan rantai pasokan global.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Seorang penjaga keamanan yang mengenakan masker berdiri di dekat bendera China di depan sebuah toko di jalan perbelanjaan pejalan kaki di Beijing, Kamis, 10 Oktober 2019. 6 Oktober 2022 (ilustrasi). Perdana Menteri Li Qiang menyerukan kepada komunitas internasional untuk menegakkan multilateralisme dan menjaga stabilitas industri dan rantai pasokan global.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdana Menteri Li Qiang menyerukan kepada komunitas internasional untuk menegakkan multilateralisme dan menjaga stabilitas industri dan rantai pasokan global.

"Kami yakin dan mampu mencapai tujuan dan mampu menjalankan tugas merealisasikan pertumbuhan ekonomi tahun ini," kata Li Qiang saat bertemu dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di sela-sela Forum Boao di Provinsi Hainan, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Menurut Li Qiang, awal tahun ini China telah menstabilkan dan menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah tiga tahun terdampak pandemi Covid19.

Dengan fondasi ekonomi China yang kuat, menjanjikan, dan memiliki prospek masa depan, dia menyatakan bahwa pemerintahannya akan memperkuat koordinasi kebijakan makro, memperluas keterbukaan, dan meminimalisasi risiko dengan cara yang tepat.

"Namun, dibutuhkan penegakan multilateralisme sehingga kami menyerukan komunitas internasional untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas industri dan rantai pasokan global," lanjut anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) yang baru saja diangkat sebagai PM untuk menggantikan seniornya itu, Li Keqiang.

Lebih lanjut Li Qiang menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan IMF untuk membangun sistem pengelolaan global yang lebih adil.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengapresiasi upaya China menjaga multilaralisme dan kontribusinya dalam mencegah krisis utang di negara-negara berkembang. "IMF siap bekerja sama lebih lanjut dengan China," katanya pemimpin IMF itu.

Menurut dia, China akan mengambil porsi lebih dari sepertiga pertumbuhan ekonomi dunia.

Forum Boao pada tahun ini dihadiri sejumlah kepala negara dan pemerintahan, di antaranya dari Spanyol, Singapura, Malaysia, dan Pantai Gading. Mereka akan menyampaikan gagasan dan harapannya terhadap pemulihan perekonomian global.

Forum yang terinspirasi oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) itu digelar setiap tahun di Hainan, pulau tropis di sebelah selatan daratan China.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement