REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 108 ribu balita di Kota Bandung ditargetkan mendapatkan imunisasi polio pada dua gelombang yaitu awal bulan April dan awal bulan Mei. Imunisasi diberikan akibat muncul temuan kasus polio di Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.
"Jumlah di Kota Bandung masih menunggu angka kemenkes, diperkirakan 108 ribuorang balita," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis (30/3/2023).
Dia mengatakan, sasaran imunisasi adalah balita berusia 0 sampai 59 bulan. Meski sudah diimunisasi polio lengkap, mereka tetap harus diimunisasi sebanyak dua kali dengan rentang waktu satu bulan melalui oral atau mulut.
Anhar mengatakan, dinas kesehatan tengah merumuskan pelaksanaan imunisasi yang diperkirakan dapat dilaksanakan di puskesmas, posyandu, dan klinik. Imunisasi pertama dilaksanakan tanggal 3 sampai 10 April dan Mei.
"Setelah tanggal 10 April, petugas melakukan sweeping," katanya.
Dia mengatakan, imunisasi polio akan serentak dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. Imunisasi dilakukan karena terdapat temuan kasua polio di Purwakarta.
Anhar mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Bandung yang mengarahkan untuk segera berkomunikasi dengan aparat kewilayahan. Ia pun mengaku hari ini telah melaksanakan rapat dengan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan.
Target yang diharapkan dari program imunisasi polio yaitu tercapai hingga 95 persen dan bisa lebih. Namun, jika belum tercapai target maka organisasi kesehatan dunia memerintahkan untuk memperpanjang waktu imunisasi.
"Target kita secara umum 95 persen sasaran, kalau sudah tercapai 95 persen syukur lebih target gak ada masalah. Kalau belum tercapai WHO akan memerintahkan kita perpanjangan waktu," katanya.
Apabila terdapat balita yang tidak dapat divaksin akibat alasan apapun, Anhar mengaku masih belum mendiskusikan hal tersebut. Sebab vaksin yang digunakan berasal dari organisasi kesehatan dunia.