REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Joe Biden ingin membawa produsen semikonduktor dunia ke Amerika Serikat (AS). Sementara Taiwan mengatakan AS harus menawarkan pajak yang lebih baik mengenai hal tersebut. Tawaran AS pada Taiwan ini diperkirakan akan membuat Cina geram.
Pemerintah Taiwan mendorong kesepakatan untuk menghapus beban pajak berganda seperti yang AS lakukan pada lusinan negara lainnya.
Dilansir dari Bloomberg di Kongres, Rabu (29/2023) kemarin Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengakui tidak adanya kesepakatan itu merupakan "masalah yang sangat besar" dan mengatakan Departemen Keuangan dan Luar Negeri akan "mencari cara" untuk mengatasinya.
Menurut Taiwan tanpa kesepakatan itu calon investor akan menahan diri karena melihat kemungkinan tagihan pajak yang besar dan kebijakan industri andalan pemerintah gagal memenuhi potensinya. Kemungkinan besar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan membahas ini saat singgah di AS pekan depan.
Rencana Tsai singgah di AS dalam kunjungan ke negara-negara Amerika Tengah telah meningkatkan ketegangan. Cina mengatakan pertemuan Tsai dengan Ketua House of Representative AS Kevin McCarthy akan dilihat sebagai "provokasi."
Di Washington banyak pihak yang mendukung kesepakatan pajak dengan Taiwan. Biden tampaknya akan mempromosikan Undang-undang Sains dan Cip dalam kampanyenya dalam pemilihan tahun depan.
Janji investasi perusahaan cip terbesar dunia Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) di Arizona menjadi sinyal satu langkah ke depan menuju revitalisasi manufaktur AS di bidang teknologi canggih. Banyak anggota parlemen yang ingin melihat langkah serupa di wilayah mereka sendiri.
Namun terdapat satu rintangan. AS tidak mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat sehingga tidak bisa menandatangani perjanjian yang biasanya untuk mengikat kesepakatan menghapus pajak ganda.
Setiap langkah mencapai tujuan yang sama dengan cara yang berbeda seperti kesepakatan di luar perjanjian resmi akan memicu reaksi dari Beijing yang menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya.
Setelah ketegangan yang dipicu kunjungan Nancy Pelosi, ketua House saat itu ke Taiwan tahun lalu dan krisis balon mata-mata Cina di ruang udara AS, setiap langkah memperdalam hubungan dengan Taipei dapat memperburuk hubungan dua perekonomian terbesar di dunia.
Pada Kamis (30/3/2023) Bloomberg melaporkan salah satu sumber mengatakan pemerintah AS sedang mencari cara kreatif untuk membuat kesepakatan pajak dengan Taiwan. Tapi beberapa pejabat ragu ada langkah yang dapat meningkatkan ketegangan dengan Beijing pasalnya hubungan AS-Cina sudah berada di titik terendahnya dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Taiwan sudah mengangkat masalah pajak ganda sejak pemerintah mantan Presiden Donald Trump. Tahun ini perwakilannya di AS menyebarkan lembar fakta ke pejabat pemerintah dan staf Kongres di Washington.
Diperkirakan perusahaan-perusahaan Taiwan Taiwan membayar tarif pajak efektif sebesar 51 persen atas laba yang diperoleh di AS setelah memperhitungkan biaya pemotongan atas dividen yang dikirim kembali ke negaranya. Setidaknya 10 poin lebih tinggi daripada perusahaan Korea atau Australia.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan para eksekutif TSMC sudah membahas pajak ganda dengannya. "(Perusahaan-perusahaan seperti pabrik cip) agar bisa sukses, membutuhkan serangkaian pemasok di dekat mereka," kata Raimondo dalam sebuah wawancara bulan lalu.
Ia menambahkan AS harus menawarkan insentif pajak pada pemasok yang juga pindah ke sini. Mengenai kesepakatan pajak, Raimondo mengatakan pemerintah AS sedang membahasnya. "Kami mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan dari Kongres," katanya.
Kongres AS tampaknya sudah siap membantu. Senator dari Partai Republik Todd Young yang merupakan arsitek Undang-undang Cip berkunjung ke Taipei bulan Januari lalu dan membahas mengenai pajak. Bulan ini ia mendukung resolusi yang mendorong pemerintah untuk membuat kesepakatan pajak dengan Taiwan.
Young mengatakan idealnya kesepakatan itu mencakup pajak pendapatan individu dan perusahaan. Dengan cara itu perusahaan swasta lebih kecil yang mungkin akan mengikuti perusahaan-perusahaan seperti TSMC ke AS seperti yang diharapkan Raimondo juga masuk dalam kesepakatan tersebut.
"Kami benar-benar mencoba menyusun kembali ekosistem, (tanpa pajak berganda) anda akan melihat lebih banyak pembangunan di Taiwan dan AS, saya tentu, berharap banyak perkembangan itu terjadi di wilayah industri di Midwest," katanya.