Kamis 30 Mar 2023 14:07 WIB

IPO Pupuk Kaltim, Wamen BUMN Masih Wait and See

IPO dilakukan salah satunya untuk mencari pendanaan proyek pengembangan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmat Pribadi menyampaikan paparan dalam acara Tren dan Potensi Industri Pupuk dan Petrokimia Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Foto: Intan Pratiwi/Republika
Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmat Pribadi menyampaikan paparan dalam acara Tren dan Potensi Industri Pupuk dan Petrokimia Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Manusry mengatakan IPO PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) masih belum akan diputuskan dalam waktu dekat. Kata dia, pemerintah masih melihat respon pasar dan gejolak market.

"Belum kita putuskan saat ini, masih melihat market," ujar Pahala saat ditemui di acara Pupuk Indonesia Indonesia Clean Ammonia Forum 2023, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga

Meski begitu, IPO bukanlah satu-satunya cara anak usaha Pupuk Indonesia tersebut mampu melakukan pengembangan. Justru, kata Pahala, likuiditas Pupuk Kaltim sangat sehat sehingga bisa melakukan pengembangan usaha lewat upaya sendiri maupun pinjaman ringan.

"Mereka punya debt yang rendah sekali. Keuangannya sehat, jadi sejauh ini masih bisa melakukan pengembangan sendiri," ujar Pahala.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menjelaskan tak hanya secara administratif, persiapan dilakukan perusaaan dengan menjaga performa keuangan perusahaan dengan baik.

"Tugas kami mempersiapkan. Tak hanya administratif tetapi juga mejaga kinerja keuangan yang terbaik," kata Rahmad, Rabu (29/3/2023).

Langkah IPO ini dilakukan salah satunya untuk mencari pendanaan proyek pengembangan. Pupuk Kaltim punya beberapa proyek strategis, salah satunya adalah pabrik pupuk di Indonesia Timur, Papua Barat.

"Kita punya banyak opsi pencarian pendanaan dengan kinerja keuangan yang baik. Salah satunya IPO, tapi ini bukan satu satunya. Kita lihat bagaimana strategi pemerintah," ujar Rahmad.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement