Kamis 30 Mar 2023 15:50 WIB

Pelatih Persib Sedih Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Luis Milla akan memotivasi pemain Persib yang masuk skuad Piala Dunia U-20.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Pelatih Persib Bandung Luis Milla.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pelatih Persib Bandung Luis Milla.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, mengaku ikut bersedih dengan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Apalagi ada pemain muda Persib Bandung yang masuk skuad tim nasional Indonesia untuk ajang tersebut.

Luis Milla menyebut, Indonesia yang menjadi tempat tinggalnya saat ini menjadi negara kedua yang dicintainya. “Tentu sedih gelaran piala dunia tidak jadi digelar di Indonesia, tetapi hidup harus terus berjalan,” ujar pelatih asal Spanyol itu di Graha Persib Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/3/2023).

Ada sejumlah pemain Persib Bandung di bawah asuhan Luis Milla yang masuk skuad tim nasional Indonesia untuk ajang Piala Dunia U-20, antara lain Robi Darwis dan Kakang Rudianto. “Untuk pemain yang akan berlaga di U-20, seperti di tim ini ada Kakang dan Robi, menjadi pukulan yang sangat berat. Tetapi, kita sebagai tim, pelatih semua, kita akan memberikan motivasi mengajak mereka bicara,” kata Luis Milla.

Baca juga : Beragam Kritik Soal Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Desta: Ironis, Puas Sekarang?

Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar menyayangkan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. “Saya mendapat kabar sangat sedih sebagai pemain, pencinta sepak bola Indonesia, apalagi event ini enggak datang dua kali,” ujarnya.

Sebagai pemain, Dedi mengaku pernah mengalami situasi tidak bisa tampil pada laga internasional. Ia pun memahami apa yang dirasakan pemain muda Persib. “Apalagi ini skala lebih besar (Piala Dunia U-20), saya merasakan perasaan mereka seperti apa, tapi hidup harus terus berjalan,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement