REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengaku baru mengetahui masalah kekeringan yang terjadi di Kampung Neglasari, Desa Cijulang, Kecamatan Cineam. Alih-alih dari pihak kecamatan, BPBD justru mendapatkan laporan masalah itu dari media massa.
"Kami jujur baru tahu kemarin. Saya juga langsung konfirmasi ke kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (30/3/2023).
Menurut dia, selama ini pihaknya tak pernah mendapatkan laporan mengenai kekeringan yang terjadi di Kecamatan Cineam. Karenanya, BPBD belum melakukan penanggulangan di wilayah itu.
Kurnia mengatakan, BPBD akan segera melakukan penelusuran mengenai kondisi di lapangan. Setelah dipastikan penyebab kekeringan di lapangan, baru akan disusun rencana tindak lanjutnya.
"Kalau sudah jelas masalahnya, kami akan membantu penyaluran air bersih untuk jangka pendeknya. Jangka panjang, bisa nanti dibuat sumur bor atau pipanisasi. Jadi nanti di sana dipasang toren, nanti disalurkan ke warga melalui pipa," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, sejak sekitar satu bulan terakhir, aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Cineam terus mendistribusikan air bersih ke warga di Kampung Neglasari, Desa Cijulang, Kecamatan Cineam. Pasalnya, sumur yang biasa digunakan warga di wilayah itu mengalami kerusakan.
Kepala Polsek Cineam, AKP Dede Darmawan, mengatakan, pendistribusian air bersih itu dilakukan setiap pagi dan sore setiap harinya. Sekali jalan, Polsek Cineam membawa air bersih sebanyak 1.000 liter untuk kebutuhan warga.
"Di Kampung Neglasari itu ada dua RT yang terdampak. Memang karena wilayah di sana merupakan dataran tinggi, sehingga warga cukup kesulitan untuk mendapatkan air bersih," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Tasikmalaya secara umum memang masih merupakan musim hujan. Namun, beberapa wilayah di Kecamatan Cineam cukup kesulitan air bersih, khususnya warga yang tinggal di wilayah dataran tinggi.
Dede menjelaskan, wilayah Kampung Neglasari itu memang sering dilaporkan mengalami kekeringan sejak lama. Pasalnya, kondisi geografis di wilayah itu sulit untuk mendapatkan air bersih.