Kamis 30 Mar 2023 19:35 WIB

Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Minta Masyarakat tak Saling Menyalahkan

PDIP meminta tidak ada pihak yang menakut-nakuti Indonesia akan disanksi FIFA.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/3).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi batalnya Indonesia menjadi Piala Dunia U-20. Ia meminta, masyarakat untuk tidak saling menyalahkan akibat keputusan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) itu.

"Kita tidak boleh saling menyalahkan. Di satu sisi kita sebagai bangsa memang punya niat yang kuat di dalam membangun tim sepak bola yang andal," ujar Hasto di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (30/3).

Baca Juga

Ia juga meminta agar tak ada pihak yang menakut-nakuti akan potensi sanksi FIFA, imbas dari pembatalan tersebut. Tegasnya, Indonesia sejak awal kemerdekaan lahir sebagai bangsa dengan prinsip yang kokoh.

"Kami menyadari betapa beratnya buat timnas kita yang telah berlatih, tetapi tidak akan ada pemain yang hebat tanpa gemblengan lahir batin," ujar Hasto.

Adapun penolakan terhadap tim nasional Israel ditegaskannya tak berdasarkan kalkulasi elektoral untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. PDIP, tegasnya, bertindak atas keyakinan ideologi, sejarah, dan konstitusi Indonesia.

"Kami ikut sedih, kami ikut duka, tapi dalam konteks ini kita adalah bangsa gemblengan, kita bangsa besar yang tidak mudah runduk dalam berbagai kesalahan, tapi kita kemudian mencari jalan keluar bagi masa depan," ujar Hasto.

"Karena cita-cita pokok kita kan bagaimana kita menghasilkan suatu kesebelasan sepakbola yang ada, bukan menjadi EO (event organizer)," sambungnya.

Berbicara terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih dan kecewa setelah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 batal diselenggarakan di Indonesia. Ia pun mengaku memahami perasaan masyarakat yang juga merasakan hal sama.

“Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu, kecewa dan sedih,” ujar Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3/2023).

Jokowi mengatakan, telah mendapatkan laporan langsung dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkait pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Rabu (29/3/2023) malam. Meski demikian, ia meminta agar Indonesia menghormati keputusan FIFA tersebut.

“Tadi malam saya telah mendapatkan laporan dari Ketum PSSI bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut,” kata Jokowi.

Waketum PSSI Zainudin Amali memastikan pihaknya akan berjuang untuk masa depan sepak bola Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Zainudin saat ia memberikan semangat kepada pemain dan pelatih Timnas Indonesia U-20 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/3/2023), setelah mendapat kepastian tentang dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena adanya penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel di Indonesia. FIFA menganggap Indonesia telah melanggar perjanjian yang dibuat sendiri saat mengajukan diri sebagai tuan rumah. Sebab itu, Zainudin khawatir akan ada sanksi berat yang diberikan FIFA sehingga akan mengancam keberlangsungan sepak bola Indonesia. 

"Kita harus mengembalikan kepercayaan FIFA kepada Indonesia, dan tentu yang dikhawatirkan setelah ini jangan sampai ada sanksi berat kita. Itu yg kita khawatirkan karena FIFA menganggap bahwa kita sudah gagal memberikan jaminan sesuai government guarantee yang ditandatangani pemerintah baik pusat dan daerah," kata Zainudin, Kamis (30/3/2023).

Zainudin memastikan PSSI yang dipimpin oleh Erick Thohir akan berjuang untuk masa depan sepak bola Indonesia. Dia mengungkapkan, jika FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia seperti pada tahun 2015, maka Indonesia tidak bisa bertanding di semua pertandingan yang diatur oleh FIFA baik di level dunia maupun Asia.

Namun sebelum itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada para pemain juga pelatih Shin Tae-yong yang telah berjuang sejak 2022 bersama Timnas Indonesia dan secara khusus mempersiapkan skuad Garuda Muda untuk berlaga di Piala Dunia namun pada akhirnya mimpi itu sirna saat semua sudah dipersiapkan dengan baik. 

"Saya mohon maaf, saya harus menyampaikan permohonan maaf kepada coach Shin dan tim manajer, terutama anak-anak sekalian yang harus kehilangan mimpi bisa bermain di Piala Dunia," kata dia. "Kita menunggu ketum kembali ke Indonesia untuk langkah selanjutnya," ujarnya menambahkan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement