Kamis 30 Mar 2023 21:39 WIB

Lakukan Transformasi Digital, PLN Indonesia Power Raih Empat Penghargaan

Dirut dan anak usaha PLN Indonesia Power raih penghargaan Digitech Awards 2023

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT PLN Indonesia Power meraih empat kategori penghargaan dalam ajang Digital Technology & Innovation Awards atau Digitech Award 2023 dengan level Gold 5 Stars.
Foto: PLN
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT PLN Indonesia Power meraih empat kategori penghargaan dalam ajang Digital Technology & Innovation Awards atau Digitech Award 2023 dengan level Gold 5 Stars.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Indonesia Power meraih empat kategori penghargaan dalam ajang Digital Technology & Innovation Awards atau Digitech Award 2023 dengan level Gold 5 Stars. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra meraih penghargaan sebagai The Best CEO For Corporate Digital Transformation of The Year. Adapun tiga kategori lainnya yaitu The Best IT Leadership, The Best Transformation & Digital Innovation dan The Best ICT Business Strategy in Energy Industries. 

Selain itu, anak usaha PLN Indonesia Power, PT Cogindo Dayabersama juga meraih tiga penghargaan dengan level Gold 5 Stars. Kategori yang diraih yaitu The Best IT Human Capital Development, The Best Transformation & Digital Innovation serta The Best CEO For Corporate Digital Transformation of The Year untuk Direktur Utama PT Cogindo Dayabersama, Ade Hendratno.

“Di dalam PLN Indonesia Power ada REOC yang merupakan digitalisasi pembangkit, namun lebih dari itu REOC merupakan simbol perubahan paradigma proses bisnis yang tadinya manual menjadi digital, Inilah suatu pertanda perubahan yang sangat besar dari PLN Indonesia Power,” kata Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan, transformasi PLN yang fokus menjadi perusahaan energi berbasis teknologi, inovasi dan berorientasi pada masa depan berdampak pada PLN Indonesia Power selaku Subholding Generation Company. Di man, kapasitas terpasang bertambah hampir dua kali lipatnya menjadi 21,077 MW yang awalnya 10,206 MW. 

“Digitalisasi dan Budaya Inovasi yang excellent diperlukan seiring dengan bertambahnya kapasitas terpasang, kompleksitas jenis pembangkit dan tantangan proses bisnis yang kompleks dan beragam,” ujar Edwin.

Lebih lanjut, Edwin menyebutkan, digitalisasi yang dilakukan tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, namun juga value untuk korporasi dalam menjalankan proses bisnisnya. 

Ia menuturkan, implementasi digitalisasi tidak serta merta diakukan untuk sekedar mengikuti perkembangan zaman. Namun, digitalisasi memberikan value tersendiri bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis khususnya dalam bidang ketenagalistrikan. 

“Bisa dibayangkan dengan jumlah dan jenis pembangkit yang tersebar akan mempermudah kami dalam menganalisa dan memantau operasional real time pembangkit, sehingga kami bisa mengambil keputusan jika terjadi gangguan yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan pelanggan. REOC ini juga telah diimplementasikan baik dilingkungan PLN Group dan Swasta,” kata Edwin. 

Lebih lanjut, Edwin menuturkan, digitalisasi dan budaya inovasi telah menjadi salah satu fondasi yang penting dalam transformasi PLN Indonesia Power. Terbukti dengan implementasi tesebut mampu memberikan Net profit Perusahaan tahun 2022 sebesar Rp 6 trliiun (Unaudited). 

"Digitaliasai dan budaya Inovasi akan terus di kembangkan sebagai bagian dari transformasi perusahaan guna memacu gerak, cara berpikir, hingga pengambilan keputusan yang lebih cepat, tepat, dan strategis berdasarkan data real time dan valid," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement