Jumat 31 Mar 2023 01:35 WIB

Merapat ke Cina dan Rusia, Arab Saudi Resmi Gabung SCO

SCO dibentuk oleh Cina pada 1986.

Bendera Arab Saudi. Arab Saudi secara resmi bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), organisasi antarbangsa Asia yang dibentuk oleh Cina bersama empat negara lainnya, yakni Rusia, Kazakhstan, Kirgyzstan, dan Tajikistan pada 1986.
Foto: AP/Amr Nabil
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi secara resmi bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), organisasi antarbangsa Asia yang dibentuk oleh Cina bersama empat negara lainnya, yakni Rusia, Kazakhstan, Kirgyzstan, dan Tajikistan pada 1986.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Arab Saudi secara resmi bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), organisasi antarbangsa Asia yang dibentuk oleh Cina bersama empat negara lainnya, yakni Rusia, Kazakhstan, Kirgyzstan, dan Tajikistan pada 1986.

"Kami ucapkan selamat kepada Arab Saudi yang menjadi mitra wicara SCO," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga

Dengan bergabungnya Arab Saudi ke SCO, jelas dia, Cina siap memperkuat kerja sama dengan Saudi di SCO. "Kerja sama dengan Saudi di SCO ini untuk memberikan kontribusi lebih banyak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan serta mendukung pembangunan bersama," ujarnya.

Kabinet Arab Saudi, Rabu (29/3/2023), menerima keputusan untuk bergabung dengan SCO, demikian laporan Kantor Berita Saudi SPA. Pada Rabu itu juga proyek kimia berskala besar yang didanai investor Cina dan Arab Saudi mulai dibangun di Panjin, Provinsi Liaoning, Cina.

Dalam proyek senilai 83,7 miliar yuan (sekitar Rp18,3 triliun) tersebut perusahaan Saudi, Aramco, memiliki 30 persen saham. Sementara North Huajin Chemical Industries Group Corporation dan Panjin Xincheng Industrial Group, masing-masing memegang 51 dan 19 persen. Setelah beroperasi, proyek tersebut diproyeksikan sebagai basis industri petrokimia berkelas dunia di Cina.

Bidang-bidang yang dikerjasamakan oleh anggota SCO, di antaranya perbatasan, ekonomi, energi, dan budaya. Selain lima negara pendiri yang disebut dengan Shanghai Five, negara anggota SCO adalah Uzbekistan, India, Iran, Mongolia, dan Pakistan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement