Jumat 31 Mar 2023 01:04 WIB

Permintaan Amonia Dunia Meningkat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Global

Permintaan amonia dunia diprediksi akan terus meningkat seiring transisi energi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). Permintaan amonia dunia diprediksi akan terus meningkat seiring agenda transisi energi. Indonesia berpotensi mengambil peran dalam menjadi pemain global.
Foto: Dok Republika
Suasana pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023). Permintaan amonia dunia diprediksi akan terus meningkat seiring agenda transisi energi. Indonesia berpotensi mengambil peran dalam menjadi pemain global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan amonia dunia diprediksi akan terus meningkat seiring agenda transisi energi. Indonesia berpotensi mengambil peran dalam menjadi pemain global.

Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury menjelaskan, saat ini Indonesia bisa memproduksi amonia sampai 4-5 juta ton per tahun. Dengan arah green amonia yang dicanangkan pemerintah, Indonesia bisa menjadi pemain global.

Baca Juga

International Renewable Energy Agency (IRENA) memproyeksikan, 12 persen sumber energi baru pada 2050 akan menggunakan hidrogen, senyawa yang ada dalam amonia. Oleh sebab itu, Indonesia perlu memanfaatkan peluang pasar tersebut melalui kerja sama dengan banyak pihak. Pahala mengatakan, saat ini ada tiga proyek pabrik amonia yang diharapkan terlaksana pada 2030.

"Tidak hanya perlu menggandakan kapasitas pupuk, kita juga perlu mencapai dekarbonisasi dan ini sebenarnya akan menjadi situasi yang sangat menantang," kata Pahala, Kamis (30/3/2023).