Jumat 31 Mar 2023 06:45 WIB

Atasi Ancaman Kekeringan, Prancis Lakukan Konservasi Air

Pemerintah Prancis mengalokasikan 180 juta euro untuk wilayah terdampak parah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi). Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (30/3/2023) mengumumkan rencana konservasi air untuk mengatasi ancaman kekeringan saat musim semi yang lebih hangat, dan mengarah ke musim panas yang panjang.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi). Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (30/3/2023) mengumumkan rencana konservasi air untuk mengatasi ancaman kekeringan saat musim semi yang lebih hangat, dan mengarah ke musim panas yang panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (30/3/2023) mengumumkan rencana konservasi air untuk mengatasi ancaman kekeringan saat musim semi yang lebih hangat, dan mengarah ke musim panas yang panjang. Setiap wilayah Prancis akan mengadopsi langkah-langkah untuk berbagi sumber daya air dengan lebih baik.

Macron mengatakan, aplikasi yang mirip dengan aplikasi energi eco-watt yang digunakan selama musim dingin akan membantu mengatasi suplai air. Rencana tersebut akan diterapkan di setiap sektor, termasuk energi, pariwisata, industri, dan pertanian.

Baca Juga

Pemerintah Prancis mengalokasikan anggaran sebesar 180 juta euro atau 196,3 juta dolar AS untuk memprioritaskan wilayah yang terkena dampak parah pada musim panas mendatang.

"Terlepas dari urgensi untuk musim panas, ini adalah rencana konservasi dan efisiensi jangka panjang. Tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi air sebesar 10 persen pada 2030 di semua sektor," ujar Macron, dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (30/3/2023).