REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyebutkan kasus difteri yang banyak ditemukan di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, sudah terkendali. Mayoritas pasien yang sempat dinyatakan suspek dan positif difteri sudah selesai menjalani perawatan.
"Alhamdulillah sekarang sudah melandai. Semoga sudah mereda," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (30/3/2023).
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut per 30 Maret 2023, total kasus difteri di daerah itu mencapai 14 orang positif dan 41 orang suspek. Dari total kasus itu, sebanyak sembilan orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan sisanya telah dinyatakan sembuh atau negatif.
Kendati demikian, Leli mengatakan, pihaknya masih terus berupaya melakukan vaksinasi outbreak response imunization (ORI) di Kecamatan Pangatikan, yang banyak ditemukan kasus difteri. Pasalnya, cakupan vaksinasi ORI di wilayah itu baru mencapai sekitar 74 persen hingga 28 Maret 2023.
Sementara itu, jumlah sasaran yang harus menjalani vaksinasi ORI di Kecamatan Pangatikan mencapai 10.545 orang. Artinya, masih terdapat sekitar 3.000 anak yang harus menjalani vaksinasi ORI di wilayah itu.
"Kita sekarang akan lanjut terus, karena meski bulan puasa, yang divaksin itu anak-anak," ujar Leli.
Usai pelaksanaan vaksinasi ORI tahap pertama mendekati target, Dinkes Kabupaten Garut akan mulai melakukan vaksinasi tahap kedua. Diperkirakan, vaksinasi tahap kedua itu akan dilakukan setelah Lebaran.