Jumat 31 Mar 2023 15:50 WIB

Cerita Mahasiswa UMS Berproses Hingga Juarai Olimpiade Biologi

Luthfia harus kembali mempelajari materi biologi semasa SMA.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMS.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kampus UMS.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Luthfia Nur Putri Azizah, salah satu mahasiswa UMS, berbagi proses soal dirinya yang akhirnya berhasil memperoleh juara 1 Nasional Olimpiade Biologi Science Generation Olypiad (SGO) 2023.

Penyelenggara dalam perlombaan ini adalah SGO, bekerja sama dengan Puspernas (Pusat Prestasi Nasional) bernama Puskanas (Pusat Kompetensi Nasional). Lutfia mengungkapkan, lomba ini dimulai 10 Februari hingga 4 Maret lalu, dengan tahap seleksi mahasiswa tingkat provinsi hingga nasional.

Tahap pertama, seleksi tingkat provinsi bersaing dengan mahasiswa terbaik dari UGM, Undip, dan beberapa universitas ternama di Jawa Tengah. “Alhamdulilah, berhasil menduduki peringkat pertama dan berhak melaju ke tingkat nasional di mana jeda jadwal antara tingkat provinsi ke nasional hanya sehari," terangnya.

Persiapan lomba ini terbilang cukup singkat, lanjutnya, yaitu selama satu pekan. Dalam kurun waktu tersebut, Luthfia harus kembali mempelajari materi biologi semasa SMA dengan dan selalu membawa buku tersebut ke kampus.

“Setiap hari, sembari menunggu kelas mata kuliah, saya menyempatkan diri untuk membaca dan menghafal dengan sistem target lembaran. Terkadang, di saat kelas berlangsung, saya memasukkan buku biologi ke dalam laci dengan tujuan tetap bisa belajar. Setiap pergi ke kantin, jalan menuju parkiran, saya membaca buku biologi untuk mengejar target hafalan materi,” tambahnya.

Pada tingkat nasional, tambahnya, dia berhasil meraih medali emas Olimpiade Biologi Mahasiswa dan berhasil mengalahkan kampus negeri ternama seperti UGM, PKN STAN, Unej, Unhas, serta beberapa kampus ternama lainnya. Menariknya, Luthfia merupakan mahasiswa yang berasal dari Program Studi Arsitektur.

Ia mengatakan sudah menekuni bidang biologi sejak SMA. Berawal dari hanya menjadi peserta dan mendapat peringkat yang masih jauh dari target, tak membuatnya surut dalam berkompetisi, dan semakin terpacu untuk mencoba lagi dengan mengambil hikmah pengalaman dari kompetisi sebelumnya.

Hingga saat kelas 12 SMA, ia berhasil meraih medali perak ASEAN International Science Student Olympiad 2020 Tingkat Pelajar se Asia Tenggara Bidang Biologi dengan predikat Satisfactory.

Menurutnya, dunia science memiliki hubungan yang dapat dikaitkan dengan beberapa mata kuliah yang ada di arsitektur. Ilmu tersebut dapat di aplikasikan dalam beberapa bidang arsitektur.

Salah satunya mata kuliah Arsitektur Hijau. Yakni dengan pengaplikasian ilmu sains tentang pemilihan dan pemanfaatan jenis tanaman yang cocok untuk penerapan dan modifikasi dalam bangunan tropis.

“Dengan adanya hubungan kausalitas tersebut, saya mempunyai misi di jenjang perkuliahan ini yaitu dapat berkolaborasi untuk berkontribusi melalui prestasi,” tegasnya.

Menurutnya, semua mahasiswa baik dalam bidang keahlian yang dimiliki, meskipun berasal dari lintas program studi pun dapat mengembangkan skill yang dimilikinya dengan cara berkolaborasi entah dalam bekerja sama dengan rekan sesama prodi, maupun lintas prodi bahkan lintas fakultas.

Sehingga dengan aksi tersebut, mahasiswa dapat berkontribusi untuk membawa nama baik UMS melalui prestasi. Luthfia berharap semoga dirinya terus dapat berprestasi membawa nama baik UMS khususnya Prodi Arsitektur ini lebih tinggi lagi.

Apalagi masih di semester awal, sehingga memiliki waktu yang masih lama untuk mengabdi di UMS. "Semoga rekan dari arsitektur semakin tertarik untuk mengembangkan minat bakat mereka, dan dijadikan menjadi sebuah prestasi yang membanggakan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement