Jumat 31 Mar 2023 16:49 WIB

Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan 18 Agustus 2023

Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung akan diresmikan Jokowi sebagai kado HUT RI.

Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berada di Stasiun Tegalluar sebelum menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Proyek ini direcanakan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2024. (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berada di Stasiun Tegalluar sebelum menjalani uji coba operasional di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022). Proyek ini direcanakan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 sekaligus sebagai kado HUT Ke-78 RI.

"Tadi kita sudah melihat Stasiun Halim di mana nanti penumpang yang dengan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung transit ke LRT itu ke mari di (Stasiun) Dukuh Atas. Di Dukuh Atas, ini nanti juga bisa transit dari LRT ke bus TransJakarta," kata Luhut saat memberikan keterangan pers di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga

Sebelumnya, Luhut mencoba integrasi antara KCJB dan LRT Jabodebek. Usai menghadiri peresmian penyelesaian pemasangan rel KCJB di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Luhut kemudian mencoba LRT Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas.

"Jadi, ekosistem yang dimau oleh presiden itu, kita harapkan nanti bulan Agustus tanggal 18 akan diresmikan oleh presiden," ucap Luhut.

Dengan adanya KCJB dan LRT Jabodebek, ekosistem transportasi yang diharapkan oleh presiden dapat terwujud. Nantinya, penumpang KCJB bisa langsung menuju Dukuh Atas atau Bekasi menggunakan LRT Jabodebek melalui stasiun yang telah terintegrasi.

"Dengan terintegrasi, cost akan lebih murah, perjalanan lebih cepat, dan membuat semua menjadi lebih efisien," ujar Luhut.

Sebelumnya, telah diresmikan tersambungnya seluruh jalur KCJB oleh Luhut di Stasiun KCJB Halim. Terdapat total sebanyak 304 kilometer (km) rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 km, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Proses peletakan rel atau track laying memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia. Mesin itu mampu memasang rel hingga sepanjang 5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.

Rel yang dipasang adalah rel dengan spesifikasi khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antarrel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.

Sementara, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan progres konstruksi KCJB saat ini telah mencapai 86 persen sesuai hasil verifikasi para konsultan. Saat ini, pembangunan stasiun yang sebagian besar sudah di atas 90 persen akan terus dikebut menjelang operasional KCJB.

Kemudian, akan dilakukan fine adjustment sementara paralel listrik aliran atas juga akan terpasang seluruhnya. Pada 1 Mei 2023 ditargetkan akan dilakukan comissioning test dan paralel diajukan sertifikasi laik operasinya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami terus mempersiapkan KCJB dan memastikan agar nantinya seluruh penumpang merasa aman dan nyaman. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar persiapan jelang operasional KCJB ini dapat berjalan dengan lancar," ucap Dwiyana.

 

photo
Proyek Kereta Cepat - (republika/mgt03)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement