Jumat 31 Mar 2023 17:53 WIB

Kemenkeu Alokasikan Sukuk Rp 50,4 Triliun untuk Pembangunan Perkeretapian

Pada tahun 2023, Rp 4,6 triliun akan dialokasikan untuk 27 proyek SBSN perkerataapian

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Proyek Dengan Biaya Sukuk. Pengerjaan proyek LRT di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (25/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Proyek Dengan Biaya Sukuk. Pengerjaan proyek LRT di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan proyek infrastruktur perkeretaapian yang memanfaatkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk secara nyata telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sampai dengan tahun 2023, total proyek infrastruktur perkeretaapian yang dibiayai dari SBSN sebesar Rp 50,4 triliun untuk membangun 136 proyek yang tersebar di berbagai wilayah tanah air Indonesia.

"Proyek SBSN yang dibangun melalui investasi bisa memberikan manfaat nyata dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Total alokasi SBSN untuk sektor Perkeretaapian Rp 50,4 triliun," ujar Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko ( DJPPR) Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah kepada Republika, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga

Menurutnya, yang dilakukan pertama pada tahun 2013 untuk pembangunan proyek jalur ganda Cirebon-Kroya yang merupakan pioneer pembiayaan proyek pertama dengan sumber dana SBSN secara earmark. Salah satu proyek adalah Double-Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang yang total alokasi pembiayaannya mencapai Rp 5,6 triliun, dan tahapan proyeknya dimulai tahun 2014 dan akan selesai secara keseluruhan pada tahun ini.

"Pada tahun 2023 sebanyak Rp 4,6 triliun akan dialokasikan untuk 27 proyek SBSN sektor perkeretaapian," katanya.

Alokasi dana tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp 3,5 triliun untuk 15 proyek. Hingga kini terdapat 11 proyek SBSN di sektor perkeretaapian yang telah rampung, antara lain jalur kereta double track Selatan Jawa Cirebon- Kroya- Solo Madiun-Jombang. Kemudian, pembangunan jalur KA Trans Sulawesi antara Makassar-Pare-Pare segmen dua (Barru-Parepare).

Pembangunan Jalur KA Trans Sulawesi antara Makassar- Parepare segmen tiga (Makassar-Barru). Keempat, pembangunan Jalan KA Layang Di Perkotaan Medan. Selanjutnya, pembangunan Double Double Track: Paket A (Konstruksi antara Manggarai - Jatinegara). Kemudian, pembangunan Jalur KA Trans Sumatera Rantauprapat - Kota Pinang (segmen satu).

Di nomor tujuh ada pembangunan Jalur KA Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Kemudian, pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Bekasi sampai dengan Cikarang . Pembangunan Jalur Ganda KA Kiaracondong - Cicalengka tahap satu sgmen Gedebage — Haurpugur. Selanjutnya, pembangunan Jalur Ganda Mojokerto — Jombang dan peningkatan Jalur KA Lintas Lahat - Lubuk Linggau Segmen Lahat -Bungamas, Sumatera Selatan.

Pembiayaan proyek melalui SBSN merupakan sinergi kebijakan di antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian/Lembaga untuk membiayai proyek-proyek atau kegiatan prioritas dengan menggunakan dana yang bersumber dari pasar keuangan melalui instrumen sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah sejak tahun 2008.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement