REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara serah terima jabatan dan Korps Raport kenaikan pangkat terhadap beberapa Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri dan tujuh Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan beberapa pesan penting yang harus dipedomani dan dijalankan saat bertugas. Diantaranya adalah mengawal seluruh kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Mengawali sambutannya, Sigit menekankan kepada seluruh pejabat yang baru dilantik untuk terus memperhatikan situasi lingkungan global yang penuh dengan ketidakpastian. Sebagaimana pesan Presiden Jokowi ketika Rapat Pimpinan (Rapim TNI-Polri.
"Pak Presiden berkali-kali menyampaikan, Polri harus betul-betul mengawal kebijakan beliau dalam menghadapi inflasi dan transformasi ekonomi. Dalam menghadapi situasi ini, hilirisasi, investasi dan program lain yang harus dikawal. Tolong ini betul-betul bisa kita laksanakan," kata Sigit di Gedung Rupatama Polri, Jakarta Selatan, Jumat, (31/3/2023).
Lebih dalam, Sigit mengingatkan baik ke pejabat yang baru dilantik maupun seluruh personel Polri untuk menghindari hal-hal yang berpotensi memberikan dampak negatif yang dapat mencoreng nama baik institusi Korps Bhayangkara, di tengah pesatnya kemajuan media sosial serta keterbukaan informasi.
"Kurangi dan jaga hal-hal yang bisa berdampak negatif terhadap institusi Polri. Tolong saya wanti-wanti, jaga betul, baik di diri kita, maupun anggota kita. Sehingga kita semua saling mengingatkan," ujar Sigit.
Sementara itu, Sigit menegaskan, seluruh personel Kepolisian harus terus meningkatkan kualitas pelayanan publik serta bergerak cepat dalam menangani keluhan dan aspirasi masyarakat. Sehingga, Sigit menginstruksikan untuk terus mendorong serta mengoptimalkan program Quick Wins, yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Optimalisasi pelayanan dan respon cepat, menurut Sigit, hal itu akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri yang saat ini telah mengalami peningkatan di angka 70,8 persen. Karena itu, Sigit mengatakan, seluruh personel Polri harus kompak, solid dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kepolisian.
Lembaga survei Indikator Politik menyatakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada diangka 70,8 persen. Survei itu dilaksanakan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
"Alhamdulillah berkat kerja keras dari rekan-rekan semua, kemarin tingkat kepercayaan publik kita sudah kembali di angka 70,8 persen. Saya mohon untuk terus didorong dengan kerja rekan-rekan. Respon cepat terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat. Kualitas pelayanan terus kita tingkatkan. Sehingga kemudian birokrasinya juga bisa kita persingkat dengan kemajuan teknologi yang ada. Sehingga memudahkan dan mengurangi terjadinya potensi-potensi penyalahgunaan wewenang," ucap Sigit.
Terkait hal itu, Sigit mengungkapkan, seluruh anggota Polri harus dapat meningkatkan komunikasi publik yang baik. Sehingga, tidak terjadi sumbatan komunikasi kepada khalayak luas.
Demi semakin mewujudkan Polri yang Presisi, Sigit mengatakan, setiap personel Polri harus menguasai tiga kompentensi, yakni teknis, kepemimpinan dan etika. Dengan menanamkan hal itu akan terwujud sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul.
"Karenanya, itu semua tentunya harus kita jaga dengan baik. Sinergitas, kekompakan serta soliditas dalam menjaga apa yang menjadi tugas dan kewajiban yang harus kita laksanakan betul-betul, harus kita laksanakan dengan baik, dengan ikhlas. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan sempurna sesuai apa yang kita harapkan," papar Sigit.
Disisi lain, Sigit menginstruksikan kepada jajaran kepolisian untuk mengamankan serta mengawal seluruh agenda tingkat nasional maupun internasional. Untuk di dalam negeri, dalam waktu dekat ini, Sigit menginstruksikan untuk mempersiapkan dan mengamankan seluruh kegiatan yang berlangsung di Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Dalam waktu dekat kita akan masuk kegiatan rutin tahunan Ramadhan dan mudik Lebaran. Yang tentunya aktivitas kegiatan masyarakat semakin meningkat. Apa yang menjadi masalah-masalah dilapangan tolong betul-betul diperhatikan," tutur eks Kabareskrim Polri itu.
Terkait arus mudik dan balik Lebaran, Sigit mengingatkan kepada jajarannya untuk mempersiapkan seluruh kesiapan dengan matang dan sejak dini. Mengingat, arus mudik pada tahun ini diperkirakan mencapai 123 juta orang, yang dimana angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Sehingga tentunya membutuhkan kerja ekstra. Tahun lalu diperkirakan akan terjadi kemacetan luar biasa. Alhamdulilah bisa kita atasi. Maka di tahun ini kita harapkan dengan adanya peningkatan volume yang ada, kita jauh-jauh hari sudah harus mempersiapkan diri. Sehingga masyarakat betul-betul bisa melaksanakan mudik dengan lancar, aman, dan selamat. Ini menjadi tugas dan pertaruhan kita," kata mantan Kapolda Banten itu.
Tak hanya itu, Sigit juga menekankan soal menjaga dan mengawasi ketersediaan serta fluktuasi harga bahan pokok penting di Bulan Ramadan. Mengingat, hal itu bisa berdampak pada roda perekonomian.
Sedangkan untuk agenda internasional, Sigit menuturkan bahwa, kesiapan pengamanan juga harus dilaksanakan sejak dini terkait dengan pelaksanaan ASEAN Summit di Indonesia. Hal itu juga harus dipersiapkan untuk kegiatan internasional lainnya yang berlangsung di Indonesia.
"Kemudian juga rangkaian ASEAN Summit. Kita pernah mengalami Success Story pada saat pengamanan KTT G-20. Untuk ASEAN Summit kita persiapkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga nama bangsa kita tetap harum di mata internasional," ujar Sigit.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Sigit juga mengingatkan untuk terus menjaga dan meningkatkan sinergitas serta soliditas dengan TNI dan seluruh kementerian/lembaga. Tak lupa, Sigit juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel Polri yang telah memasuki masa pensiun.
"Terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini dan tentunya kami semua selalu mendoakan agar setelah memasuki masa purna tetap menjadi keluarga Polri yang terus Menjaga panji-panji Tribrata dan institusi Polri dari luar," tutup Sigit.