REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigi Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Hal itu penting guna menghindari hal-hal yang berpotensi memberikan dampak negatif yang dapat mencoreng nama baik Korps Bhayangkara di tengah pesatnya kemajuan media sosial serta keterbukaan informasi publik.
"Kurangi dan jaga hal-hal yang bisa berdampak negatif terhadap institusi Polri. Tolong saya wanti-wanti, jaga betul, baik di diri personel, maupun anggota Polri sehingga semua saling mengingatkan," ujar Sigit kepada jajarannya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Amanat ini disampaikan Sigit dalam upacara serah terima jabatan dan korps raport sejumlah perwira tinggi (pati) Mabes Polri dan tujuh kapolda di Rupatama Mabes Polri.
Mantan Kadiv Propam Polri itu menegaskan kepada seluruh personel kepolisian harus terus meningkatkan kualitas pelayanan publik serta bergerak cepat dalam menangani keluhan dan aspirasi masyarakat.
Untuk itu, Sigit menginstruksikan untuk terus mendorong serta mengoptimalkan program Quick Wins, yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
Menurut dia, optimalisasi pelayanan dan respons cepat akan memengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri yang saat ini telah mengalami peningkatan di angka 70,8 persen.
Oleh karena itu, orang nomor satu di kepolisian itu mengingatkan kepada seluruh personel Polri harus kompak, solid, dan bekerja keras untuk dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kepolisian. "Alhamdulillah, berkat kerja keras dari rekan-rekan semua, kemarin tingkat kepercayaan publik terhadap Polri sudah kembali di angka 70,8 persen," kata Sigit.
Sigit berharap jajarannya mempertahankan kinerja terbaiknya, respons cepat terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, dan terus meningkatkan kualitas pelayanan. Ia pun ingin birokrasinya juga bisa dipersingkat dengan kemajuan teknologi yang ada. Dengan demikian, memudahkan dan mengurangi terjadinya potensi-potensi penyalahgunaan wewenang.
Terkait dengan hal itu, dia memintaseluruh anggota Polri harus dapat meningkatkan komunikasi publik yang baik sehinggatidak terjadi sumbatan komunikasi kepada khalayak luas.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan setiap personel Polri harus menguasai tiga kompetensi demi mewujudkan Polri yang Presisi. Ketiga komptensi tersebut, yakni kompetensi teknis, etika, dan kepemimpinan. Penanaman ketiga kompetensi ini, menurut Kapolri, mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul.
"Sinergitas, kekompakan, dansoliditas dalam menjaga apa yang menjadi tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan betul-betul, harus dilaksanakan dengan baikdan ikhlas. Dengan demikian, semuanya bisa berjalan dengan sempurna sesuai dengan harapan," kata Sigit.
Dalam upacara korps raport, Kapolri menerima kenaikan pangkat 24 pati Polri, terdiri atas jenderal bintang dua (irjen) naik pangkat menjadi jenderal bintang tiga (komjen) sebanyak dua orang, dari jenderal bintang satu (brigjen) menjadi jenderal bintang dua (irjen) sebanyak tujuh orang, dan pati pangkat kombes naik pangkat menjadi brigjen sebanyak tujuh orang.