REPUBLIKA.CO.ID, BEJING -- Guatemala merupakan satu-satunya negara di Amerika Tengah yang masih tetap menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Beijing berharap Guatemala ikuti tren dunia.
"Kami berharap Guatemala mengikuti tren dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Jumat.
Ia juga menginginkan Guatemala memilih jalan yang tepat sesegera mungkin. Sepekan sebelumnya, Honduras, negara di Amerika Tengah, mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke China.
Dengan bergabungnya Honduras, sejauh ini China memiliki hubungan diplomatik dengan 182 negara di dunia. "Ini menunjukkan bahwa prinsip Satu China diakui secara universal dan mewakili aspirasi masyarakat sekaligus menjadi tren di dunia," ujarnya.
Mao menegaskan bahwa tren tersebut tidak bisa dihalangi oleh blok mana pun. "Kelompok separatis yang menginginkan kemerdekaan Taiwan melawan kepentingan bangsa China dan tren yang berkembang," katanya.
Dalam kunjungannya ke Guatemala, Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen transit terlebih dulu di Amerika Serikat. Beijing menentang keras kunjungan ke AS tersebut olehpemimpin Taiwan.
"Apa yang terjadi membuktikan bahwa perjalanan pemimpin otoritas Taiwan ini bukanlah sekadar 'transit', melainkan upaya mempropagandakan kemerdekaan Taiwan," ucap Mao dalam konferensi pers rutin.
Ia menekankan bahwa apa pun yang dikatakan atau dilakukan oleh otoritas Taiwan itu tidak akan mengubah fakta bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
"Tidak seorang pun dan tidak ada kekuatan mana pun yang dapat menghalangi reunifikasi China," ujarnya.