Sabtu 01 Apr 2023 04:41 WIB

Mengapa Orang Hispanik Masuk Islam Lebih Cepat dari Kelompok Lainnya?

Banyak orang Hispanik yang masuk Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Orang Hispanik masuk Islam.
Foto: Republika
Orang Hispanik masuk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Jaime "Mujahid" Fletcher adalah seorang Kolombia-Amerika yang memeluk Islam 21 tahun yang lalu. Saat memulai perjalanannya ia sempet merasa sendirian, tetapi tak lama kemudian sang ayah juga ingin belajar tentang Islam.

Satu-satunya masalah yang muncul adalah sang ayah yang merupakan penutur bahasa Spanyol dan Jaime kesulitan menemukan materi pendidikan tentang agama yang ditulis dalam bahasa tersebut. Jaime pun memutuskan untuk menerjemahkan apa yang dia baca untuk ayahnya.

Baca Juga

"Jadi, semakin banyak kami menerjemahkan dan menjelaskan dalam bahasa mereka sendiri, hal itu menjadi tidak terlalu asing bagi mereka," kata Fletcher dikutip di CBS News, Jumat (31/3/2023). Upaya itu pun berkembang menjadi Islam dalam bahasa Spanyol.

Pusat Islam yang berbasis di Houston pun tidak mengubah orang Hispanik menjadi Islam, tetapi memberikan informasi pendidikan tentang agama dalam bahasa Spanyol. Terlepas dari tipe pendekatan ini, Jaime mengatakan mereka telah melihat ledakan orang Latin yang berpindah agama.

Berdasarkan data, orang Latin adalah kelompok etnis yang paling cepat berkembang memeluk Islam di Amerika. Orang-orang muncul begitu saja dan berkata mereka datang untuk memeluk Islam.

Di Colorado, Rudy Sanchez dan Juana Serrano merupakan salah satu contoh yang pindah dan memeluk Islam. Sanchez menyebut Islam mulai menarik hati dan perhatiannya, membuat ia merasa seperti baru saja menemukan jawaban yang ia cari.

Mereka mengatakan agama memberi mereka kedamaian. "Itu seperti kebetulan, Anda tahu seperti saya haus dan kemudian seorang pria dengan botol air berkata, 'hei, Anda mau air?'" ujar Sanchez.

Ia juga menyebut Islam memberinya banyak kedamaian. Agama ini memberi dirinya banyak kebebasan yang bahkan tidak dirinya sadari.

Mereka berdua mengaku ketika pertama kali masuk Islam, menjadi Muslim terasa terisolasi. Utamanya ketika mereka harus menyampaikan berita ini kepada keluarga.

Sanchez menyebut ia benar-benar merasa kesepian. Tidak banyak yang sepenuhnya bisa memahami apa yang ia alami, karena mereka tidak mengalami hal yang sama.

"Ibuku benar-benar kaget. Dia seorang Katolik yang sangat taat tapi dia mendukung," kata Serrano.

Di sisi lain, keduanya dan Fletcher mengatakan Islam dan budaya Latino memiliki banyak kesamaan, yang membuat perpindahan agama menjadi lebih mudah. Karena itu, berasal dari keluarga berlatar belakang Hispanik sangat penting.

"Menghormati orang tua, menghormati anggota keluarga, semua itu adalah bagian besar dari Islam. Itu juga bagian besar dari budaya kita," ucap Sanchez.

Ketika melihat lebih dalam ke Islam, Fletcher menyebut dirinya menemukan bahwa inilah cara ia dibesarkan. Apa yang ada dalam Islam adalah nilai-nilai yang dibagikan keluarganya, sehingga ia merasa ada banyak kedekatan.

Mereka juga menyebut memiliki saudara dan saudari baru dalam iman, untuk membimbing dan membantu mereka ketika masa-masa sulit. Serrano mengatakan dia bergabung dengan grup saudara perempuan Latina, yang meskipun jumlahnya sedikit tetapi mereka selalu ingin tumbuh.

"Semua orang baik dan baik hati. Semua orang ingin tahu siapa saya. Mereka tidak melihat banyak orang Meksiko," ucap dia.

Meski dalam Islam tidak ada paksaan dalam beragama, ketiganya merasa senang melihat lebih banyak dan orang Latin memeluk agama tersebut. Sanchez menyebut semakin banyak orang Meksiko menjadi Muslim adalah hal yang bagus.

"Kami benar-benar dapat menjaga budaya kami tetap utuh dan menjadi versi yang lebih baik dari apa artinya menjadi orang Latin," kata Fletcher.

"Begitu Anda menghapus semua citra negatif yang digambarkan di media, Anda akan menemukan bahwa ini adalah dunia yang damai," ujar Serrano.  

Sumber:

 

https://www.cbsnews.com/colorado/news/more-hispanics-converting-to-islam/

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement