Sabtu 01 Apr 2023 12:40 WIB

Medvedev Senang Wimbledon Cabut Larangan Tanding Petenis Rusia

Medvedev capai final ATP kelimanya dengan kemenangan tiga set atas rekan senegara.

 Daniil Medvedev merayakan kemenangan dalam pertandingannya melawan Karen Khachanov selama Turnamen Tenis Internasional Adelaide 2023 di Memorial Drive Tennis Center di Adelaide, Australia, Jumat (6/1/2023). Medvedev menyambut baik keputusan Wimbledon yang mengizinkan petenis Rusia dan Belarus berkompetisi dalam turnamen tersebut tahun ini.
Foto: EPA-EFE/MATT TURNER
Daniil Medvedev merayakan kemenangan dalam pertandingannya melawan Karen Khachanov selama Turnamen Tenis Internasional Adelaide 2023 di Memorial Drive Tennis Center di Adelaide, Australia, Jumat (6/1/2023). Medvedev menyambut baik keputusan Wimbledon yang mengizinkan petenis Rusia dan Belarus berkompetisi dalam turnamen tersebut tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis nomor lima dunia Daniil Medvedev menyambut baik keputusan Wimbledon yang mengizinkan petenis Rusia dan Belarus berkompetisi dalam turnamen tersebut tahun ini. Medvedev mencapai final ATP kelimanya secara beruntun dengan kemenangan tiga set atas sesama petenis Rusia Karen Khachanov di semifinal Miami Open, hanya beberapa jam setelah keputusan dari All England Club tersebut.

"Saya senang mengetahui hal ini. Saya selalu mengatakan bahwa jika saya bisa bermain di Wimbledon, saya akan sangat senang berada di sana," kata Medvedev, dikutip dari AFP, Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga

"Itu adalah turnamen yang saya suka. Itulah satu-satunya Slam yang belum pernah saya ikuti di perempat final. Dan saya tidak bisa mengatakan bahwa saya membenci rumput. Saya menyukainya. Jadi saya benar-benar ingin melakukannya dengan baik di sana. Ini adalah turnamen yang indah. Dan saya senang memiliki kesempatan untuk bermain tahun ini."

Wimbledon tahun lalu melarang petenis dari Rusia dan Belarus, yang bersekutu dengan Moskow setelah invasi ke Ukraina, dan Asosiasi Tenis Britania Raya (LTA) juga melarang petenis berkompetisi di acara lain.

Di ajang lain, petenis dapat berkompetisi dalam tur sebagai pemain netral, termasuk di Grand Slam lainnya. Petenis dari kedua negara akan dapat mengikuti Grand Slam pada Juli mendatang jika mereka bertanding sebagai atlet "netral" dan memenuhi persyaratan tertentu.

Petenis akan dilarang mengungkapkan dukungan mereka untuk invasi Rusia ke Ukraina, dan mereka yang menerima dana dari negara Rusia atau Belarus, termasuk sponsor dari perusahaan yang dioperasikan negara atau yang dikendalikan negara, akan tetap dilarang. Medvedev mengatakan hal itu tidak akan menjadi masalah baginya.

"Tidak, tidak sama sekali, saya tidak punya sponsor Rusia, dan saya akan bermain di sana seperti kami bermain sepanjang tahun lalu, setiap turnamen lainnya jujur, dan sekali lagi saya akan senang berada di sana," ujar Medvedev.

"Saya tidak tahu seperti apa reaksi penonton nantinya, saya tidak bisa mengendalikannya, tapi saya akan senang bermain di sana di depan semua orang, semoga di lapangan besar, dan semoga memiliki beberapa pertandingan besar yang luar biasa," imbuhnya.

Khachanov juga senang dengan berita tersebut, meski tidak menyadarinya hingga pertandingan usai.

"Semua petenis Rusia mengatakan sebelumnya bahwa kami benar-benar ingin bermain di sana dan saya bermain di perempat final dan saya berada di delapan klub terakhir. Ini adalah acara yang sangat, sangat hebat dan spesial dalam sejarah tenis jadi itulah mengapa saya sangat senang... bahwa kami akan bisa bermain tahun ini," kata Khachanov.

Khachanov mengatakan bahwa kondisi tersebut bukan halangan baginya karena mirip dengan bagaimana mereka bersaing di tur ATP dan WTA. "Saya kira kami hanya mengikuti aturan. Saya pikir ini yang kami lakukan sekarang, kan? Ada netralitas, tidak ada bendera sejak tahun lalu, akhir Februari, jadi pada dasarnya kami terus melakukan hal yang sama seperti semua turnamen lainnya. Saya pikir tidak ada yang berbeda," ujar Khachanov.

"Saya sekarang tidak memiliki sponsor di Rusia, jadi begitulah adanya."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement