Sabtu 01 Apr 2023 13:26 WIB

Lima Pelaku Tawuran di Cilincing yang Lukai Polisi Ditangkap

Jatanras Satreskrim Polrestro Jakut masih memburu 96 pelaku berstatus DPO.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Kasat Reskrim Polrestro Jakut, AKBP Iver Son Manossoh.
Foto: Republika/Febryan. A
Kasat Reskrim Polrestro Jakut, AKBP Iver Son Manossoh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara (Polrestro Jakut) menangkap lima pelaku tawuran yang melukai anggota Polri hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) berinisial Y menjadi korban lemparan senjata tajam pelaku saat aksi tawuran di pinggir laut Wika, Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakut pada Jumat (24/3/2023).

"Korban mengalami luka cukup parah, saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit," ujar Kasat Reskrim Polrestro Jakut, AKBP Iver Son Manossoh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Menurut Iver Son, aksi tawuran tersebut melibatkan kelompok dari pemuda Gang Buntu Cilincing dan kelompok kedua dari Gang Bedeng. Kedua kelompok telah mempersiapkan senjata tajam, perkiraan jumlah dari kelompok ini 100 orang lebih. Kemudian, keduanya membuat janji untuk tawuran di satu lokasi.

"Mereka janjian bertemu di sana terjadilah saling melempar, kemudian ada dari dua kelompok ini mempersiapkan senjata tajam dan melempar hingga mengenai Aipda Y pada bagian lutut," terang mantan Kapolsek Metro Menteng terseut.

Selanjutnya tim Opsnal Polres bersama Polsek Cilincing bergerak melakukan penyelidikan terhadap kelompok pelaku tawuran yang meresahkan masyarakat. Tak lama kemudian, tim berhasil menangkap lima tersangka pelaku tawuran berinisial AI (19 tahun), HL (22), TH (20), HG (20), dan AS (19 ).

Meski begitu, Polrestro Jakut masih melakukan pengejaran terhadap 96 pelaku DPO lainnya. Iver Son mengatakan, dari penangkapan itu, polisi mengamankan puluhan senjata tajam yang didominasi celurit. Menurut dia, kelima pelaku memiliki peran masing-masing ada yang perannya melempari polisi dengan senjata tajam.

Kemudian juga ada yang mempersiapkan senjata tajam dan ada yang membungkus senjata tajam dengan sebuah karung. "Puluhan senjata tajam yang terbungkus karung kami sita sebagai bukti," jelas Iver Son.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement