REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan sebanyak 372.766 balita mengikuti imunisasi polio melalui kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN). Imunisasi digelar dalam rangka penanggulangan polio di wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2023.
"Kami terus mematangkan kegiatan ini dengan sejumlah pertemuan lintas sektor serta sosialisasi," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Sabtu (1/4/2023).
Ia mengatakan, upaya pencegahan penyakit melalui imunisasi ini merupakan tindak lanjut instruksi pemerintah pusat atas temuan satu kasus polio di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. "Tentu kita harus siap mengantisipasi hal tersebut, apalagi Kabupaten Purwakarta secara geografis letaknya tidak terlalu jauh dengan kita, tentunya kita harus kerja keras meskipun BIAN juga sudah kita lakukan," katanya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan imunisasi ini akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama mulai tanggal 3 April 2023 dan tahap kedua akan dimulai pada 15 Mei mendatang, bekerja sama dengan segenap unsur terkait.
"Pemerintah daerah berkolaborasi dengan ikatan-ikatan profesi di bidang kesehatan, fasilitas kesehatan, rumah sakit swasta, Kementerian Agama, hingga MUI Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Dedy berharap dengan target mencapai 95 persen dari sasaran, semua pihak ikut berperan serta dengan membantu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi. Hal itu guna mencegah kasus polio muncul di Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah mengaku, telah melakukan pendataan dan pemetaan baik sasaran maupun tenaga yang akan dikerahkan termasuk ketersediaan vaksin untuk menyukseskan kegiatan ini. Dia menjelaskan, masyarakat bisa mendapatkan imunisasi polio di berbagai tempat seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, hingga imunisasi melalui sekolah masing-masing.
"Karena pelaksanaan imunisasi ini tidak hanya di puskesmas, posyandu, maupun rumah sakit saja melainkan juga di sekolah-sekolah PAUD dan TK," kata dia.