REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo sempat meminta stakeholder pangan nasional untuk bisa meningkatkan serapan beras dalam negeri saat Panen Raya di Maros akhir pekan lalu. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya sudah menugaskan Bulog untuk bisa melakukan penyerapan panen dalam negeri sesegera mungkin.
"Bapanas menugaskan 2,4 juta ton kepada Bulog untuk menyerap tahun ini. Selain itu, mereka yang harus masuk, mereka harus masuk. Kemudian menteri pertanian produksi. Nanti kita lihat addressingnya sama-sama," ujar Arief saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Sabtu (1/4/2023).
Arief juga menjelaskan saat ini tantangan terbesar adalah selain minimnya stok cadangan pemerintah juga harga. Namun, Arief yakin dengan adanya tata kelola yang baik maka harga bisa semakin turun.
"Pokoknya intinya kalau produksinya banyak atau melimpah, harga itu otomatis akan turun. Itu prinsip," ujar Arief.
Arief mengatakan memang di beberapa daerah yang menjadi lumbung padi, pasokan beras tak jadi masalah. Seperti di Sulsel hari ini yang sudah memasuki musim panen. Namun kondisi terbalik di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang belum memasuki masa panen.
"Ini artinya kan ada beberapa daerah yang memang produksinya sudah baik. Makanya kita perlu cadangan pangan untuk bisa menambah kebutuhan daerah yang belum punya pasokan ini," ujar Arief.