REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok penting terutama beras mencukupi kebutuhan selama Ramadhan bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
"Untuk bahan pokok kalau dari sisi ketersediaan masih cukup, seperti beras itu kita di Bantul barusan panen, sehingga ketersediaan pangan cukup," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Agus Sulistiyana di Bantul, Sabtu (1/4/2023).
Menurut dia, selain wilayah Bantul usai memasuki panen raya padi, ketersediaan beras di distributor-distributor bahan pokok juga melimpah, sehingga kebutuhan beras di masyarakat dapat dipenuhi dari produksi lokal.
"Kita juga sudah meninjau beberapa distributor-distributor beras di Srandakan itu stok juga melimpah, sehingga kalau ketersediaan menurut pertanian masih cukup, dan Insya Allah sampai dengan hari raya Idul Fitri masih aman," katanya.
Dia menyebutkan, untuk harga beras di wilayah Bantul berdasarkan hasil pemantauan dinas di beberapa pasar rakyat saat ini rata-rata sebesar Rp 12.300 per kilogram untuk premium, dan Rp 11.400 per kilogram untuk beras medium.
Lebih lanjut, dia mengatakan, selain beras komoditas bawang merah juga masih mencukupi karena kalau menurut pertanian, di wilayah Bantul itu merupakan sentra penghasil bawang merah, bahkan tanaman komoditas hortikultura itu juga dibudidayakan di lahan pasir.
"Jadi, saat ini di Bantul untuk bawang merah juga masih cukup, karena masih bisa dicukupi dari daerah sendiri," katanya.
Menurut dia, saat ini harga komoditas bawang merah di Bantul pada kisaran Rp34.400 per kilogram, relatif stabil dibandingkan dengan beberapa pekan sebelumnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok penting selama puasa hingga menghadapi Lebaran, rutin dilakukan pemantauan di sejumlah pasar rakyat.
"Pemantauan harga pokok juga penting selalu dilakukan secara kontinyu dalam rangka mengetahui gejolak harga. Jadi ketika nanti terjadi harga yang naik itulah yang nanti ada kegiatan atau untuk diantisipasi dengan cara mendatangkan pasokan," katanya.