REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Humas Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai Agustiawan menyatakan Pertamina Kilang Dumai terus melakukan pemantauan untuk memastikan masyarakat di sekitar kilang tidak terdampak insiden ledakan dan kebakaran di kilang itu.
"Saat ini tim terus fokus untuk memastikan kondisi aman. Pertamina Kilang Dumai juga terus melakukan pemantauan untuk memastikan agar masyarakat di sekitar kilang tidak terdampak oleh kejadian ini," ujar Agustiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (2/4/2023).
Dia mengatakan Tim Keadaan Darurat telah berhasil mengatasi kejadian di area gas compressor Kilang Dumai pada Sabtu (1/4/2023). Kejadian telah dapat dikendalikan sekitar pukul 22.54 WIB.
Saat ini operasional kilang di unit terdampak dihentikan sementara untuk memastikan keamanan di lokasi. Sementara unit lain tetap beroperasi normal.
Penyebab kejadian masih belum diketahui. Terdapat lima orang yang terdampak di ruang operator dan saat ini telah dibawa ke RS Pertamina Dumai untuk memperoleh perawatan terbaik. Kondisi pekerja terdampak tersebut saat ini stabil.
Sebelumnya, Manajer Humas Pertamina RU II Dumai Agustiawan memastikan titik ledakan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu (1/4/2023) malam sudah dikuasai dan api berhasil dipadamkan sehingga masyarakat diharap tidak panik dan tetap tenang.
Manajemen Pertamina bersama pemerintah daerah dan aparat sudah turun untuk menenangkan warga dan akan melakukan pendataan. Sementara itu, Wali Kota Dumai Paisal terlihat turun langsung ke lokasi kilang Pertamina RU II Dumai dan berada di tengah kerumunan masyarakat untuk menenangkan massa dan mendengar keluhan akibat ledakan di kilang tersebut.
Dentuman keras disertai getaran kuat diduga berasal dari Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai, Provinsi Riau, terjadi pada Sabtu malam (1/4/2023) sekitar pukul 22.40 WIB, hingga mengakibatkan kebakaran.