Ahad 02 Apr 2023 08:42 WIB

KAI Commuter Buka Pos Kesehatan di Stasiun Klaten

Pos kesehatan ini diawaki tiga petugas paramedis.

Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta listrik (KRL) Commuterline (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta listrik (KRL) Commuterline (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- KAI Commuter membuka pos kesehatan di Stasiun Klaten, Jawa Tengah, untuk para pengguna kereta api, mulai Sabtu (1/4/2023).

"Pos kesehatan tersebut melayani pengguna setiap harinya mulai pukul 05.00-20.00 WIB," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu.

Pos kesehatan ini, katanya diawaki tiga orang petugas paramedis yang akan bergantian memberikan layanan bagi pengguna. Poskes dapat melayani antara lain pengguna yang memerlukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pengguna yang sakit ringan, hingga merujuk pengguna yang memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit terdekat.

Selain di Stasiun Klaten, pos kesehatan pada lintas layanan CommuterLine Yogyakarta-Solo/Palur juga terdapat di Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Solobalapan.

"Setelah Stasiun Klaten, KAI Commuter juga akan melengkapi sejumlah stasiun lainnya dengan layanan poskes ini," katanya.

Meskipun telah tersedia layanan pos kesehatan, pihaknya mengimbau pengguna untuk tidak memaksakan diri naik kereta bila kondisi sedang sakit atau tidak fit. "Selalu menjaga keselamatan dan mengikuti aturan yang berlaku selama berkomuter," katanya.

Pos kesehatan Stasiun Klaten ini merupakan pos kesehatan pertama yang dihadirkan oleh KAI Commuter di luar wilayah Jabodetabek.

"Pos kesehatan ini bisa melayani para pengguna kereta di Stasiun Klaten, baik pengguna CommuterLine, kereta api antarkota, maupun Kereta Api Bandara Adi Sumarmo," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement