REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Memiliki hunian merupakan impian banyak orang. Untuk mewujudkan hunian impian tentu diperlukan biaya dan perencanaan yang matang, yang kadang belum sepenuhnya dimiliki saat mereka ingin membangun hunian tersebut. Terutama ketersediaan dana, hal ini menjadi salah satu masalah umum saat ingin membangun rumah.
Ada sebuah solusi arsitektural yang dapat membantu mewujudkan rumah impian, yaitu dengan pembangunan konsep rumah tumbuh. Rumah tumbuh merupakan sebuah konsep arsitektur yang sedang populer saat ini. Konsepnya bertujuan untuk membangun hunian yang dapat tumbuh atau berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan penghuninya.
Secara umum, terdapat dua jenis rumah tumbuh, yaitu rumah tumbuh horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Perbedaan keduanya terletak pada cara penambahan pembangunan pada masa yang akan datang. Jika memiliki tanah yang luas, maka rumah tumbuh horizontal cocok untuk Anda karena penambahan akan dilakukan secara melebar. Sementara itu, jika Anda memiliki lahan yang terbatas, maka rumah tumbuh vertikal menjadi pilihan yang tepat karena penambahan dapat dilakukan ke atas, seperti menambah lantai atau mezzanine.
“Rencana yang matang dan estimasi biaya ke depan adalah dua hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan sampai ada perombakan infrastruktur yang terlalu besar, agar biaya tidak membengkak. Ini adalah checklist yang idealnya dipenuhi dalam pembangunan rumah tumbuh,” ujar Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, dalam siaran pers, Ahad (2/4/2023).
Lalu, apa manfaat memiliki rumah tumbuh?
● Fleksibilitas dan adaptabilitas.
Rumah tumbuh dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan penghuninya seiring waktu, sehingga tidak perlu membangun rumah baru atau bahkan pindah rumah jika ada perubahan kebutuhan di kemudian hari.
● Efisiensi biaya.
Dengan menggunakan desain rumah tumbuh secara efektif, Anda dapat menghemat biaya untuk perubahan atau perluasan ruangan di masa depan.
● Keberlanjutan.
Perencanaan pembangunan yang matang, meski pengerjaannya dikerjakan bertahap akan mempengaruhi dampak lingkungan, terutama dari penggunaan material. Material pada rumah tumbuh biasanya sudah bisa diestimasi dan jarang meninggalkan material sisa. Bukaan rumah biasanya juga lebih banyak, jadi memiliki pencahayaan alami dan bisa hemat energi.