Ahad 02 Apr 2023 15:53 WIB

Sidak Pasar, Pj Gubernur Bangka Belitung: Jangan Membenarkan Budaya yang Salah!

Pj Gubernur Suganda akan menyiapkan solusi mengenai pembangunan dan tata kelola pasar

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, mulai bekerja. Bersama sang istri, Maya Krista Sidabutar, tempat pertama yang ia kunjungi adalah pusat perekonomian masyarakat, Ahad (2/4/2023).
Foto: Pemprov Babel
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, mulai bekerja. Bersama sang istri, Maya Krista Sidabutar, tempat pertama yang ia kunjungi adalah pusat perekonomian masyarakat, Ahad (2/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Kepulauan Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di 3 pasar, yakni Pasar Pagi, Pasar Pembangunan, dan Pasar Ikan Induk, Ahad (2/4/2023) pagi. 

Tujuan dari sidak ini guna mengetahui harga bahan pokok yang beredar di pasaran, serta memastikan stok pangan terkendali selama bulan Ramadan 1444 Hijriyah. 

Pj Gubernur Suganda didampingi oleh Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel Tarmin, Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Babel Rinaldy, Kepala Biro (Karo) Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Babel Ahmad Yani, beserta jajaran.

Dalam kegiatan tersebut, Pj Gubernur Suganda mengatakan, Pemprov Kepulauan Babel akan melaksanakan sidak ke pasar-pasar selama bulan Ramadhan.

“Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok sembako menjelang lebaran, kami akan melakukan sidak secara berkala. Kami bersama dengan pihak kepolisian akan tindak tegas bagi pedagang yang melakukan penimbunan sembako, sehingga merugikan masyarakat luas,” ujarnya.

Dalam kunjungan di tiga pasar tersebut menunjukkan harga dan stok sembako yang relatif terkendali, dan stabil. “Saya apresiasi para pemangku kebijakan, serta pedagang yang sudah bahu-membahu menjaga angka inflasi sembako yang rendah. Kenaikan beberapa harga sembako masih dalam kategori wajar, sebab masih terjangkau oleh daya beli masyarakat. Hal ini harus kita pertahankan secara optimal agar dapat menjamin kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung," ujar Suganda, dalam siaran persnya.

photo
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu, mulai bekerja. Bersama sang istri, Maya Krista Sidabutar, tempat pertama yang ia kunjungi adalah pusat perekonomian masyarakat, Ahad (2/4/2023). - (Pemprov Babel)

Ia juga memastikan secara langsung kepada masyarakat jika saat ini tidak ada keluhan terkait kenaikan harga sembako yang signifikan. Dalam kunjungan itu, diketahui beberapa harga sembako seperti cabai Rp 40 ribu per kg, bawang merah Rp 30 ribu per kg, telur Rp 1.900/butir, beras medium Rp 117 ribu per 10kg, daging Rp 140 ribu per kg.

“Saya rasa harga masih terkendali. Jika kita merujuk pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga di lapangan sudah sesuai. Aman ya ibu," katanya Pj gubernur.

Selain memantau harga dan stok sembako, Pj Gubernur Suganda juga menyoroti urgensi penataan manajemen pengelolaan pasar. 

“Manajemen pasar tradisional harus menjadi prioritas bersama, saling gotong royong antara pemangku kebijakan dan pedagang. Saya percaya bahwa dengan manajemen yang baik, lingkungan pasar yang bersih, tersedianya tempat parkir, serta penataan barang dagangan yang baik, mendorong pasar tradisional untuk dapat bersaing secara sehat dengan pasar modern. Utamanya pungli di pasar tradisional, segera tindak dengan aturan hukum yang berlaku,” katanya.

Pernyataannya tersebut sejalan dengan keluhan dari Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pagi Pangkalpinang, Fauzi Riza. Fauzi mengatakan, terdapat beberapa aspek yang meresahkan para pedagang di pasar. 

“Saat ini ditemukan banyak pedagang liar, kawasan pasar yang identik dengan kotor, dan adanya indikasi pungli dalam retribusi pelayanan parkir. Kami sudah melapor ke Komisi III, DPRD Provinsi Babel, mohon tindaklanjutnya, Pak," kata Fauzi.

Menanggapi hal tersebut, Suganda meminta agar keluhan dapat segera diatasi oleh pihak yang berwenang. 

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Tolong segera membuat laporan kepada walikota dan tembusan gubernur. Saya harap penanggulangan oleh pemangku kebijakan dapat dilakukan dengan cepat, serta dilakukan pengawasan pasca penertiban secara berkala guna memastikan keluhan telah teratasi sampai ke akar-akarnya. Jangan membenarkan budaya yang salah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement