REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira angkat bicara mengenai ketidakhadiran satu pun elite PDIP dalam 'Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI' di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, pada Ahad (2/4/2023). Ia beralasan para elite PDIP punya agenda lain pada hari ini.
Andreas menyebut tak mengetahui adanya instruksi dari internal DPP PDIP untuk menghadirkan perwakilan ke acara PAN. Menurut dia, para kader PDIP biasa menemui masyarakat pada akhir pekan.
"Gak tau saya (instruksi ke acara PAN), akhir pekan biasanya banyak teman-teman urusan ke daerah-daerah, ke masyarakat akar rumput," kata Andreas kepada Republika, Ahad (2/4/2023).
Andreas sendiri pun menjadi salah satu tokoh partai berlambang banteng yang tak bisa menghadiri kegiatan PAN pada hari ini. Andreas mengaku sedang ada kegiatan di luar Ibu Kota.
"Saya tidak bisa hadir, lagi di luar Jakarta," ujar anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Diketahui, Presiden Joko Widodo hadir dalam kegiatan silaturahmi ini didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
Hanya Ketum PDIP-Nasdem yang tak menunjukkan batang hidungnya sebagai bagian dari koalisi pendukung pemerintah. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan ada urusan di luar negeri. Sedangkan NasDem sengaja tak diundang PAN.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengatakan, publik sebenarnya sudah mengetahui alasan partainya tak mengundang ketum Nasdem ataupun ketum Demokrat dan PKS. Yandri menegaskan bahwa PAN hanya mengundang ketum parpol yang direstui Presiden Jokowi.
Pertimbangannya itu (tidak mengundang Nasdem) kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan (siapa saja) yang diundang," kata Yandri kepada wartawan di Kantor DPP PAN.
Isu Nasdem bakal ditendang dari koalisi Jokowi sempat berembus dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, Nasdem dianggap tak sejalan lagi dengan Jokowi karena mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden Pilpres 2024. Anies dianggap sebagai sosok antitesis Jokowi.