REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Acara peringatan Hari Tanah Palestina ke-47 diperingati di 30 kota di Maroko. Ratusan warga berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai bentuk dukungan dan solidaritas kepada Palestina.
"Rakyat Maroko memperingati Hari Tanah Palestina melalui acara yang diselenggarakan di lebih dari 30 kota Maroko," kata kelompok The Moroccan Front in Support of Palestine and Against Normalisation dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor, Sabtu (1/4/2023).
Dalam peringatan itu, ratusan warga Maroko yang hadir meneriakkan dukungan untuk Palestina dan menentang pendudukan Israel atas Palestina. Mereka pun menyuarakan penentangan atas keputusan Maroko melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel pada Desember 2020.
The Moroccan Front in Support of Palestine and Against Normalisation mengungkapkan, aksi peringatan Hari Tanah Palestina yang diselenggarakan di 30 kota Maroko menegaskan kembali prinsip serta sikap historis rakyat Maroko dalam mendukung Palestina dalam melawan pendudukan Israel. “Para peserta menyatakan penolakan mereka terhadap normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel,” katanya.
Maroko adalah satu dari empat negara Arab yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel pada 2020. Selain Maroko, tiga negara lainnya adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan. Normalisasi antara empat negara Arab tersebut dengan Israel tercapai dengan bantuan mediasi dari pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kesepakatan normalisasi diplomatik dengan Israel itu dikenal dengan nama “Abraham Accords”. Saat ini Israel sedang berusaha merangkul lebih banyak negara ke Abraham Accords. Dua negara yang kerap diisukan intens dilobi Israel adalah Arab Saudi dan Indonesia.
Terkait Hari Tanah Palestina, momen itu diperingati setiap 30 Maret oleh warga Palestina. Hari Tanah Palestina adalah cara rakyat Palestina mengingat aksi unjuk rasa ratusan warga Palestina untuk memprotes perampasan tanah oleh Israel di Galilea utara pada 1976.
Dalam aksi protes kala itu, massa diadang oleh pasukan keamanan Israel. Aksi berakhir tragis dengan tewasnya enam warga Palestina di tangan aparat Israel.