REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku menemukan kesamaan pemikiran dengan pimpinan partai politik lainnya khususnya dengan parpol yang berada di pemerintahan.
"Ternyata ada (kesamaan), kita merasakan ada frekuensi yang sama, ada kecocokan dan kalau dilihat dari pimpinan partai, kita sudah masuk dengan Cak Imin kita masuk timnya Pak Jokowi semua sekarang," kata Prabowo seusai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu.
Hadir dalam acara Silaturahmi Ramadhan tersebut Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sehingga ada dua koalisi hadir dalam silaturahmi tersebut yaitu Koalisi Indonesia bersatu yang dibentuk sejak 4 Juni 2022 dengan anggota Golkar, PPP dan PAN serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
"Jadi kita ada di dalam untuk memahami sulitnya pembangunan, tantangan yang kita hadapi, tahun depan tidak ringan, ada kondisi geopolitik yang sangat membahayakan di Eropa, di Taiwan, harus 'di-manage' dengan baik, masalah pangan harus 'di-manage' dengan baik. Untuk ini kita butuh kerja sama yang solid, frekuensi yang sama," ungkap Prabowo.
Prabowo pun menyebut pembicaraan para ketum parpol tersebut lebih soal bagaimana menjamin kelangsungan pembangunan.
"Saya kira rakyat juga bisa lihat betapa kita kompak, harmonis. Tadi Presiden (Jokowi) bicara beberapa kali harmonis, rakyat ingin lihat pimpinannya semua kerja sama untuk rakyat, intinya itu," tambah Prabowo.
Pertemuan parpol-parpol koalisi pemerintahan tersebut menurut Prabowo akan terus dilakukan dan bertambah intens.
"Untuk pencalonan capres belum bicara ke arah situ, belum bicara ke arah situ," ucap Prabowo.
Namun, Prabowo mengakui elektabilitas nya sebagai bakal capres di beberapa survei naik karena pemerintahan dianggap berhasil.
"Kami ini bagian dari pemerintah, kalau pemerintah berhasil ya kita ikut naik, kalau pemerintah tidak bagus kita ikut turun, saya kira sederhana itu ya," tambah Prabowo.