REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir diyakini mampu menyelesaikan tantangan dan permasalahan sepak bola Indonesia setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Mantan presiden Intermilan itu memiliki sumber daya berupa jaringan kelas dunia dan inner capacity, yang menjadi modal membangkitkan sepak bola Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi Achsien menjelaskan, Erick Thohir merupakan pemimpin yang berpengalaman menghadapi berbagai krisis. Termasuk di dunia sepak bola Indonesia. Sebelumnya, Erick Thohir mampu menghalau sanksi FIFA atas tragedi Kanjuruhan Malang.
Karena itu, Iggi melihat Eks Presiden Inter Milan tersebut mampu menyelamatkan kembali dunia sepak bola Indonesia, yang kini sedang terancam sanksi dari FIFA.
“Erick Thohir punya sumber daya koneksi dan pengetahuan yang gigantik soal dunia olah raga. Ia pelaku kaliber internasional. Hal ini amat berfaidah bagi Erick Thohir untuk menjadi obor penerang sepak bola Tanah Air. Kita tunggu kembali keajaiban Erick Thohir menjinakkan krisis. Ia adalah pawang krisis,” kata Iggi dalam keterangannya di Jakarta pada Ahad (2/4/2023).
Seperti diketahui, kini dunia sepak bola Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Indonesia kini tengah dihadapkan dengan ancaman sanksi dari FIFA setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pun demikian Iggi percaya Erick Thohir bisa bernegosiasi bersama FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi yang berat kepada Indonesia. Apalagi sebelumnya, eks presiden Inter Milan ini sudah terbukti mampu menghalau sanksi FIFA atas tragedi Kanjuruhan Malang.
“Erick Thohir tidak mengumbar bicara, tetapi meracik formula. Dari sisi ini, tampaknya Erick Thohir tidak perlu diragukan lagi,” ujar Iggi.
Maka dari itu, ia optimistis Erick Thohir mampu kembali menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia. Pengalaman membuktikan Erick Thohir adalah pemimpin yang memiliki banyak solusi dalam menghadapi berbagai persoalan.
“Pengalaman menunjukkan Erick Thohir bisa menghadapi aneka kawah mendidih dengan kedinginan yang paripurna,” kata Iggi.