REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi Kanada mengidentifikasi dua dari delapan jenazah yang ditemukan di sebuah kapal yang hendak menyeberangi Sungai St Lawrence. Polisi mengatakan jenazah-jenazah yang ditemukan pekan lalu terdiri dari dua keluarga.
Badan Kepolisian Akwesasne Mohawk mengatakan mereka mengidentifikasi Florin Iordache yang berusia 28 tahun. Iordache memegang dua paspor Kanada milik anak berusia dua dan satu tahun yang juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Polisi juga mengidentifikasi Cristina (Monalisa) Zenaida Iordache yang juga berusia 28 tahun. Pihak berwenang yakni tragedi ini terjadi saat cuaca buruk pada Rabu (29/3/2023) malam.
Polisi sedang mencari orang yang diduga terlibat dalam peristiwa ini. Kapal orang itu berada di dekat lokasi para korban ditemukan.
Pada Ahad (2/4/2023) Deputi Kepala Polisi Akwesasne Mohawk Lee-Ann O'Brien mengatakan para korban tampaknya terdiri dari dua keluarga, satu keluarga India dan satu lagi Romania. Mereka mencoba datang ke Amerika Serikat (AS) lewat Kanada.
Pekan lalu Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sepakat untuk menghentikan pencari suaka yang datang melalui jalur tidak resmi dari Kanada ke AS. Kritikus mengatakan langkah itu akan mendorong pengungsi mengambil jalur lebih berbahaya untuk menyeberang.
Kepolisian Akwesasne mengatakan kesepakatan yang menutup semua pintu masuk tidak resmi termasuk Roxham Road di Quebec seharusnya tidak menjadi faktor penyebab tragedi delapan jenazah ini. Sebab keluarga itu hendak datang ke AS bukan ke Kanada.
Tahun lalu satu keluarga India yang terdiri dari empat orang tewas membeku di Provinsi Manitoba, Kanada saat hendak menyeberang ke AS. Akwesasne terletak di antara Sungai St Lawrence, di sisi Kanada mencakup Ontario dan Quebec sementara di sisi AS, New York.
Semakin banyak orang menggunakan wilayah Akwesasne untuk diam-diam masuk ke AS. Pada tahun ini Kanada telah melakukan 80 pencegatan,dan mayoritas orang India atau Rumania.