REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemimpin Wilayah Perum Bulog Bali Budi Cahyanto menyampaikan, Bali mendapat pasokan 500 ton beras dari Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memenuhi kebutuhan bantuan pangan.
"Ada tambahan dari NTB dan akan digunakan untuk bantuan pangan. Saat ini (stok beras Bulog Bali) 2.000 ton dan ada di jalan (dari Bulog NTB) sebanyak 500 ton," katanya di Denpasar, Ahad (2/4/2023).
Menurut dia, tambahan pasokan beras medium yang dikirim dari NTB akan digunakan untuk menyalurkan bantuan pangan serta mengadakan operasi pasar beras dengan harga jual Rp 9.450 per kilogram. Ia menjelaskan, stok beras Bulog Bali yang tersimpan di gudang-gudang yang ada di wilayah Badung, Tabanan, Gianyar, Bangli, Jembrana, Buleleng, dan Klungkung diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga pertengahan Mei 2023.
"Bulog Bali saat ini juga melakukan penyerapan hasil panen Bali, namun juga perlu mendapat tambahan stok. Harapannya, dengan penyerapan hasil panen Bali dan tambahan tersebut, Bali memiliki ketahanan stok sampai akhir Mei 2023," kata Budi.
Ia mengatakan, BULOG menyalurkan pasokan beras ke gerai-gerai Rumah Pangan Kita di pasar-pasar tradisional serta mengadakan pasar murah sembako hingga di tingkat desa bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan pokok warga.
Selain menyiapkan persediaan beras, ia mengatakan, Bulog menyiapkan stok minyak goreng dan gula untuk memenuhi kebutuhan warga selama Ramadhan.