MAGENTA -- Tinja atau feses adalah hasil pembuangan akhir dari sistem pencernaan tubuh. Feses yang dikeluarkan orang dewasa rata-rata mencapai 100-250 gram per hari. Feses biasanya dikeluarkan dari tubuh sebanyak satu atau dua kali sehari.
Menurut buku Mengapa Pria Punya Puting Susu yang ditulis oleh Mark Leyner dan Billy Goldberg MD, terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2008, feses mempunyai warna antara kecokelatan dan kekuningan karena mengandung suatu zat berwarna oranye-kuning yang disebut bilirubin. Bilirubin ketika bergabung dengan besi dari usus menghasilkan perpaduan berupa warna cokelat.
Warna feses bisa mengetahui sinyal kondisi tubuh, sebab feses bisa lebih jujur daripada manusia. Meski ilmu tentang warna feses bukan sebuah ilmu pasti, namun feses hadir jujur apa adanya akibat proses pencernaan di dalam tubuh.
Yuk, kenali warna feses kamu
• Hitam
Feses berwarna kehitaman (melena) dapat mengandung arti bahwa feses itu mengandung darah dari sistem pencernaan sebelah atas, kerongkongan, lambung, atau bagian hulu usus halus. Hal lain yang dapat memberi warna hitam kepada feses adalah zat makanan berwarna hitam (licorice), timbal, pil mengandung besi, Pepto-Bismol, atau blueberry.
• Hijau
Sayuran berdaun hijau mengandung klorofil yang bisa memberi warna hijau kepada feses. Feses hijau juga bisa terjadi pada diare, yakni ketika bahan pembantu pencernaan yang diproduksi hati dan disimpan dalam empedu melewati usus tanpa pengolahan atau perubahan. Pada bayi yang disusui oleh ibunya, feses berwarna hijau dianggap normal, terutama ketika bayi itu baru lahir.
• Merah
Warna merah marun atau merah darah dalam feses biasanya menginformasikan kandungan darah dari sistem pencernaan bagian bawah. Wasir dan radang usus besar (diverticulitis) merupakan penyebab terbanyak warna merah dalam feses. Makan bit dan tomat juga bisa membuat feses kemerahan.
• Abu-abu
Penyakit liver, pankreas, dan empedu dapat menyebabkan feses berwarna pucat atau abu-abu.
• Kuning
Salah satu kondisi yang menyebabkan feses berwarna kuning adalah infeksi parasit yang dikenal sebagai giardia. Giardia juga menyebabkan diare parah.
Penyebab lain warna kuning adalah kondisi yang disebut sindrom Gilbert. Ini kelainan genetik yang cukup umum dan menyebabkan peningkatan kadar bilirubin. Sindrom Gilbert biasanya tidak berbahaya.
Terakhir, kenapa feses mengapung? Karena feses mengandung gas, maka gas itulah yang membuatnya mengapung. Gas membuat berat jenisnya berkurang sampai lebih kecil daripada berat jenis air. Itu sebabnya feses mengapung.
Baca juga:
Asal-usul Nama Betawi: Dari Pelesetan Batavia Hingga Kotoran Manusia
10 Makanan yang Perlu Dikonsumsi Agar Tetap Berenergi Saat Puasa
Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat
Orang Betawi Sakit Obatnya Cuma Dedaunan: Resep Ramuan Tradisional, dari Borok Hingga Keremian
On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno