Senin 03 Apr 2023 10:29 WIB

Pemudik Masuk DIY Diimbau Hindari Jalur Rawan, Gunakan Jalur Alternatif

Terdapat 10 daerah rawan yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Bantul.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemudik yang masuk ke DIY di masa mudik Lebaran 2023 diminta untuk menghindari jalur rawan, dan diminta untuk lebih menggunakan jalur alternatif. Baik itu jalur rawan kecelakaan, rawan kemacetan, dan rawan longsor.

"Jalur alternatif penting, sekarang ada ruas yang berkaitan dengan rawan kecelakaan, rawan longsor, kemudian rawan macet. Kalau di mana-mana macet, tapi ada hal-hal yang perlu dihindari, jangan melewati jalur-jalur (rawan) yang kita sudah sampaikan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti belum lama ini.

Made mengatakan, pihaknya sudah memiliki data terkait daerah-daerah rawan tersebut. Untuk rawan kecelakaan, ada 10 daerah yang terdapat dan sebagian besarnya terdapat di Kabupaten Bantul.

Terkait rawan kecelakaan ini pun, pihaknya sudah melakukan kesiapsiagaan. Rambu hingga petugas akan disiapsiagakan di jalur-jalur yang masuk dalam rawan kecelakaan.

"Ruas bantul paling banyak (rawan kecelakaan), di situ sudah kita identifikasi apa yang perlu kita taruh disitu. Rambu, kemudian mungkin dari marka perlu kita lihat seperti apa, dan menaruh petugas yang ada di situ," ujar Made.

Sedangkan, untuk rawan kemacetan sebagian besarnya terdapat di dalam kota. Untuk jalur-jalur yang rawan longsor, lanjut Made, paling banyak berada di Kulonprogo.

"Kalau rawan kemacetan saya kira di semua simpang kita di dalam itu (kota) rawan kemacetan. Kalau longsong saya kira di wilayah seperti daerah Piyungan, Kulonprogo, itu titik terbanyak di situ," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta agar pemudik yang masuk ke DIY dapat menghindari jalur-jalur tersebut dan lebih menggunakan jalur alternatif. Jalur alternatif yang disediakan yakni di Jembatan Keretak II di selatan DIY guna memecah kepadatan arus lalu lintas. 

Pihaknya sendiri memperkirakan bahwa pemudik yang masuk ke DIY tahun 2023 ini hampir dua kali lipat dari 2022 lalu. “Nanti kita publish semua, harapannya masyarakat bisa menghindari ruas-ruas jalur itu. (Jembatan) Kretek 2 itu sebagai jalur alternatif," kata Made.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement