REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Partai Sosial Demokrat (SDP) yang dipimpin Sanna Marin kalah dalam pemilihan parlemen. Tapi masih ada kemungkinan mantan partai berkuasa itu bergabung dengan koalisi partai pemenang Partai Koalisi Nasional. Berikut profil Marin yang pernah menjadi perdana menteri termuda di dunia.
Marin baru berusia 34 tahun saat terpilih sebagai perdana menteri. Lahir pada 1985 di Helsinki, ia tumbuh di pusat industri di selatan Finlandia, Tampere bersama ibu dan pacar ibunya.
Marin mengaku keluarganya "sangat miskin" saat ia masih kecil. Sebelum berusia 20 tahun ia bekerja di toko pakaian untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia memanfaatkan pendidikan gratis Finlandia untuk mendapat gelar S2 di bidang administrasi.
Marin sudah terlibat politik sejak usia muda dan mendapat reputasi sebagai pemimpin yang dapat diandalkan. Ia terpilih sebagai anggota dewan kota di kampung halamannya, Tampere di usia 28 tahun.
Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2015 dan terpilih lagi pada tahun 2019. Ketika partainya memenangkan pemilihan dan ia ditunjuk sebagai Menteri Transportasi dan Komunikasi.
Enam bulan kemudian ketua SPD saat itu Antti Rinne dipaksa mundur setelah dianggap gagal mengatasi mogok buruh. SPD memilih Marin sebagai penggantinya.
Marin segera menghadapi krisis pandemi Covid-19 dan krisis energi yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. Tapi tampil sebagai pemimpin populer.
Ia menjadi model sampul majalah Vogue dan Time. Perempuan yang kini berusia 37 tahun itu memiliki satu juta pengikut di Instagram dan dianggap model pemimpin muda progresif di dunia.
Tapi di dalam negeri partai oposisi kerap mengkritik pemerintahannya yang dinilai terlalu banyak menghamburkan anggaran. Ia juga pernah didera skandal berpesta dengan pemengaruh media sosial di tengah pandemi.
Untuk meredakan skandal tersebut Marin setuju melakukan tes narkoba. Dalam tes itu ia dinyatakan bersih. Marin memiliki putri berusia lima tahun bersama pasangannya Markus Raikkonen yang ia nikahi saat menjabat sebagai perdana menteri pada 2020.