REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Sinni dan Imam Baihaqi dalam kitabnya masing-masing mengeluarkan riwayat dari Abu Umamah Al Bahili tentang bacaan zikir saat seorang Muslim ada dalam perjalanan. Hal ini dinukil dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.
Dalam riwayat itu disebutkan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW didatangi Malaikat Jibril AS ketika beliau SAW berada di Tabuk. Kemudian Jibril berkata, "Wahai Muhammad, saksikanlah jenazah Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzanil."
Lalu Rasulullah SAW keluar dan Malaikat Jibril AS turun bersama 70 ribu malaikat lainnya. Kemudian Jibril meletakkan sayap kanannya di atas bukit-bukit, maka merendahlah semua bukit-bukit. Dan ia meletakkan sayap kirinya di atas dataran. Maka merendahlah semua dataran, hingga Nabi SAW bisa melihat ke Makkah dan Madinah.
Rasulullah dan Jibril menyalatkannya (Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzanil). Setelah selesai melaksanakan shalat jenazah, Nabi SAW bertanya, "Wahai Jibril, apakah gerangan yang mengantarkan Muawiyah hingga sampai kepada kedudukan ini?"
Jibril menjawab, "Karena bacaan Surat Qul Huwallaahu Ahad (Surat Al Ikhlas), baik dalam keadaan berdiri, berkendara, dan berjalan kaki."
Adapun bacaan Surat Al-Ikhlas lengkap beserta terjemahannya, sebagai berikut:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
"Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Dalam hadits lain, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tidak sekali-kali suatu kaum duduk di suatu majelis tanpa menyebut asma Allah SWT padanya melainkan mereka akan memperoleh kekecewaan. Tidak sekali-kali seorang lelaki menempuh suatu jalan tanpa menyebut asma Allah SWT padanya, melainkan ia akan memperoleh kekecewaan."