Senin 03 Apr 2023 16:47 WIB

Suasana di Padang Mahsyar Saat Manusia Berbondong-bondong Memohon Syafaat

Umat manusia akan memohon syafaat kepada Nabi Muhammad SAW di Padang Mahsyar

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Padang Mahsyar. Umat manusia akan memohon syafaat kepada Nabi Muhammad SAW di Padang Mahsyar
Foto: Pixabay
Ilustrasi Padang Mahsyar. Umat manusia akan memohon syafaat kepada Nabi Muhammad SAW di Padang Mahsyar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hanya Rasulullah SAW yang memperoleh otoritas dari Allah SWT untuk memberi syafaat bagi seluruh umat manusia di hari kiamat. 

Artinya hanya Rasulullah SAW yang akan meminta pengampunan kepada Allah SWT untuk membela manusia, sehingga apabila seorang manusia memperoleh syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat, niscaya akan selamat dari getirnya kiamat dan alam selanjutnya.  

Baca Juga

Pada hari kiamat, seluruh manusia dari umat Nabi Adam hingga umat Nabi Muhammad SAW yang paling akhir akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. 

Bagi manusia yang tidak beriman dan selalu berbuat kemungkaran di dunia, pada saat itu mereka akan merasakan duka dan kesusahan. 

Ketika itu, manusia akan sibuk mencari sosok yang dapat memohonkan ampunan kepada Allah SWT.  Mereka saling bertanya-tanya tentang siapa yang dapat memberi syafaat itu.   

Lalu mereka akan berbondong-bondong datang menemui Nabi Adam ‘alaihissalam. Mereka berharap, Nabi Adam dapat memberikan syafaat. Tetapi Nabi Adam pun tak dapat memberikan syafaat. Bahkan Nabi Adam pun masih memikirkan kesalahan. Lalu Nabi Adam menyuruh manusia agar meminta syafaat dari Nabi Nuh ‘alaihissalam. 

فَيَقُولُ النَّاسُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ النَّاسُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَلَيْكُمْ بِآدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ آدَمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ ققَبْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ

“Orang-orang saling berkata satu sama lain: Apa kalian tidak melihat yang telah menimpa kalian, apakah kalian tidak melihat siapa yang memberi kalian syafaat kepada Rabb kalian. Orang-orang saling berkata satu sama lain: Hendaklah kalian menemui Adam. Mereka menemui Adam lalu berkata, Engkau adalah nenek moyang manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruhnya padamu dan memerintahkan para malaikat lalu mereka sujud padamu, berilah kami syafaat kepada Rabb-mu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Adam berkata kepada mereka: Rabb-ku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu Ia melarangku mendekati pohon tapi aku durhaka, diriku, diriku, diriku. Pergilah pada selainku, pergilah ke Nuh.” (Petikan hadits dalam Sunan Tirmidzi nomor hadits 2358) 

Orang-orang pun datang menemui Nabi Nuh. Mereka pun menyampaikan hal serupa yakni meminta syafaat. Tapi Nabi Nuh juga tak dapat memberikan syafaat. Lalu Nabi Nuh menyeru agar manusia mencari Nabi Ibrahim. 

Baca juga: Pujian Rakyat Negara Arab untuk Indonesia Terkait Piala Dunia U-20, Terhormat!

Setelah bertemu Nabi Ibrahim, orang-orang itu kembali menyampaikan tujuannya yakni meminta syafaat. 

Tetapi Nabi Ibrahim juga tak sanggup memberikan syafaat. Lalu Nabi Ibrahim menyuruh manusia agar mencari Nabi Musa. Tetapi setelah bertemu, Nabi Musa pun tak dapat memberikan syafaat. 

Mereka pun pergi ke Nabi Isa, tetapi Nabi Isa pun tak dapat memberikan syafaat. Akhirnya, orang-orang berbondong-bondong mencari Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW bersujud kepada Allah SWT dan memohonkan syafaat bagi umatnya.  

فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ الْعَرْششِ فَأَخِرُّ سَاجِدًا لِرَبِّي ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِددِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ  يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالَ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي

"Mereka mendatangi Muhammad lalu berkata, Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah, penutup para nabi, dosamu yang telah lalu dan yang kemudian telah diampuni, berilah kami syafaat kepada Rabb-mu, apa kau tidak lihat kondisi kami. Lalu aku pergi hingga sampai di bawah 'arsy, aku tersungkur sujud pada Rabb-ku lalu Allah memulai dengan pujian dan sanjungan untukku yang belum pernah disampaikan pada seorang pun sebelumku, lalu ada suara: Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah pasti kau diberi, berilah syafaat nicaya kau diizinkan untuk memberi syafaat. Lalu aku mengangkat kepalaku, aku berkata, Wahai Rabb, umatku, wahai Rabb, umatku, wahai Rabb, umatku,"

Setelah itu Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat kepada orang yang dikehendakinya. 

Maka beruntunglah orang yang memperoleh syafaat Rasulullah SAW. Hingga dengan memperoleh syafaat Rasulullah SAW itu seorang hamba terlepas dari hisab dan dimasukan kedalam surga. Wallahu'alam   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement