Ahad 02 Apr 2023 18:58 WIB

PANDI Gelar Cybertalk Terkait Revolusi Mental di Era Siber

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini acara digelar secara hibrida.

PANDI Institute kembali menggelar acara cybertalk di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: Dok PANDI
PANDI Institute kembali menggelar acara cybertalk di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PANDI Institute kembali menggelar acara cybertalk di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Acara yang digelar bagian dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini mengusung tema "Gotong Royong Ilmu untuk Revolusi Mental di Era Siber". 

Acara dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK). Termasuk juga Social Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Symbolic.id. 

Dalam sambutannya, Ketua PANDI, Prof Yudho Giri Sucahyo menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan cybertalk ini. “Ini merupakan salah satu program dari PANDI Institute yang bertujuan untuk memberikan ilmu serta awareness mengenai perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang di dunia maupun di Indonesia sehingga masyarakat dapat siap dalam menghadapinya baik dari segi mental maupun kemampuan,” tutur Yudho.

Yudho menjelaskan bahwa acara ini telah berjalan sejak 2021 secara daring. Akan tetapi, kali ini berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya karena diselenggarakan secara luring dan daring (hybrid). Serta memiliki skala yang lebih besar dengan menyuguhkan berbagai topik bertemakan teknologi informasi dan mengundang berbagai narasumber yang memiliki keahlian pada bidang tertentu.

"Adapun harapan dari adanya kegiatan ini, PANDI Institute dapat turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan program Indonesia Emas 2045 pilar pertama yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang tentunya akhirnya mampu melahirkan talenta-talenta teknologi dan digital kebanggaan bangsa Indonesia,” terang Yudho.

Acara cybertalk ini dihadiri oleh narasumber ahli, seperti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Rektor UGM Ova Emilia, dan Deputi V Kemenko PMK Didik Suhardi. 

Kemudian Direktur Symbolic.id Noe Letto dan dosen dan peneliti SOREC M Falikul Isbah. Acara ini turut dihadiri oleh Ade Siti Barokah dari The Asia Foundation sebagai moderator.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement