REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Kanselir Jerman Olaf Scholz Berkunjung ke Rumania untuk menekankan dukungan Barat pada sekutu penting Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berbatasan dengan Ukraina itu. Ia juga menegaskan dukungan pada Moldova yang semakin rentan sejak invasi Rusia tahun lalu.
Presiden Moldova Maia Sandu yang menuduh Moskow memicu kerusuhan di negara kecil bekas Uni Soviet bergabung dengan Scholz dan Presiden Rumania Klaus Iohannis di Bukares. Rusia membantah menimbulkan kekacauan di Moldova yang terapit antara Rumania dan Ukraina dan ingin bergabung dengan NATO.
Kunjungan Scholz ke Bukares dilakukan satu hari setelah perusahaan senjata Jerman, Rheinmetall mengumumkan akan membangun pusat perawatan dan logistik di utara Rumania untuk memperbaiki senjata-senjata yang digunakan di Ukraina. Scholz memuji kesediaan Rumania untuk menerima pengungsi dari Ukraina.
"Jerman berdiri tegak di samping Romania," kata Scholz, Senin (3/4/2023).
Ditanya mengapa Rumania dipilih sebagai tempatuntuk membangun pusat perawatan senjata Rheinmetall. Scholz menjawab Jerman juga terbuka membangun pusat perawat untuk memperbaiki senjata seperti tank danHowitzers yang digunakan melawan pasukan Rusia di negara Eropa lain.
Iohannis yang mendampingi Scholz dan pemimpin Prancis dan Italia mengunjungi Kiev tahun lalu, mendesak NATO untuk meningkatkan kehadirannya di Laut Hitam. Rusia dan Ukraina berbagi garis pantai di Laut Hitam, bersama anggota-anggota NATO yakni Romania, Bulgaria, Turki danGeorgia. Iohannis juga menekankan pentingnya mendukung"stabilitas dan daya tahan" Moldova.
"Situasi Moldova sangat rumit oleh serangan hibrida dari Rusia, komplikasi terbesarnya adalah banyaknya pengungsi Ukraina dan dampak perang Ukraina pada ekonomi Moldova," kata Iohannis.
Wilayah yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia, Transdniestria, ingin memisahkan diri dari Moldova. Wilayah itu dikuasai separatis pro-Rusia dan menampung garnisun pasukan Rusia. Kesetiaan wilayah itu pada Moskow dan lokasinya yang dekat perbatasan dengan Ukraina menimbulkan kekhawatiran. Perang Rusia di Ukraina tahun lalu akan menyebar ke wilayah tersebut.
Pada Senin (2/4/2023) lalu Scholz juga mendukung upaya Rumania untuk bergabung dengan zona bebas paspor Uni Eropa yang dikenal Schengen Zone. Ia mengatakan Bukares memenuhi kriteria untuk masuk dalam zona tersebut.
Rumania dan tetangga selatannya Bulgaria tidak diikut sertakan dalam Schengen Zone karena dikhawatirkan akan memicu gelombangpengungsi ilegal.